Liputan6.com, Jakarta Bertepatan Hari Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2017, beberapa mantan atlet yang tergabung dalam Komunitas Bulutangkia Indonesia (KBI) tak melewatkan momen itu. Mereka menegaskan dukungannya kepada Pancasila.
KBI yang terdiri dari atlet-atlet yang pernah menyumbang prestasi buat bulutangkis Indonesia itu berkumpul di Hotel Santika Premier, Jakarta Barat. Agenda ini tak lepas dari isu SARA yang tengah menyerang Indonesia saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa mantan pebulutangkis yang hadir adalah Tan Joe Hok, Rudi Hartono, Imelda Wigoena, Candra Wijaya, Ricky Subagja, dan Hariyanto Arbi selaku penggagas Komunitas Bulutangkis Indonesia. Mereka sebagai sosok yang berjuang demi Indonesia merasa miris melihat kondisi Tanah Air saat ini.
"Kami merasa cemas dengan kondisi kebangsaan saat ini. Kami mencermati adanya upaya yang ingin memecah belah bangsa dan negara. Meluasnya pesan-pesan bernada kebencian adalah gejala yang tak bisa dianggap enteng," kata Tan Joe Hok.
"Sebagai olahragawan yang selama ini telah ikut berjuang dengan keringat, darah, dan air mata demi mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia, kami merasa prihatin dan khawatir dengan kondisi ini," lanjut pria yang meraih gelar juara All England 1959 itu.
Mengambil momentum Hari Lahir Pancasila ke-72, para pebulutangkis ini merasa terpanggil menunjukkan dedikasi, loyalitas, dan dukungan kepada NKRI. Ini adalah pernyataan sikap setia dan mendukung pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Kami berasal dari suku, agama, budaya, dan strata yang berbeda. Tapi demi kejayaan Merah Putih, kami buang jauh segala perbedaan itu. Semangat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menjadi pemersatu kami," tegas Hariyanto Arbi.
Terharu
Dalam sesi konferensi pers, Hariyanto Arbi juga sempat membacakan puisi ciptaannya. Saat ia membaca, tiba-tiba ia berhenti karena tak kuasa menahan air matanya.
"Kami juara karena kami berbeda Saya adalah warga negara Indonesia yang cinta NKRI Dengan keringat dan air mata kami berbakti," berikut petikan puisi ciptaan Hariyanto Arbi.
Di akhir sesi, secara beramai-ramai mereka membacakan deklarasi soal dukungan kepada Pancasila. Sebagian besar berharap agar Indonesia tak lagi diguncang isu SARA seperti yang terjadi belakangan ini.
Advertisement