Liputan6.com, Jakarta - Dokter Fiera Lovita menjadi salah satu orang yang mengaku diintimidasi dan mendapat tindakan persekusi dari sekelompok orang. Ibu dua anak yang sebelumnya tinggal di Solok, Sumatera Barat, ini terpaksa pindah rumah dan membawa keluarga kecilnya ke Jakarta untuk memulihkan trauma akibat perlakuan itu.
Dokter Fiera mengalami intimidasi setelah memposting tulisan yang dinilai menghina pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di laman Facebooknya. Dua anaknya yang masih berusia 8 dan 9,5 tahun pun secara tidak langsung ikut jadi sasaran saat yang bersangkutan digeruduk sekelompok orang ketika di dalam mobil.
Advertisement
"Saya masih mau memulihkan psikologisnya (anak) dulu," tutur Fiera di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro, Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017).
Selama di Jakarta, Fiera membiarkan anaknya melepas penat dan sibuk rekreasi. Hal itu guna membuat buah hatinya lupa dengan kejadian yang menimpanya di Solok.
"Sekarang senang banget gitu bisa main-main bareng, bisa di lingkungan baru. Orang nggak kejar-kejar terus," jelas dia.
Pasalnya, usai kejadian di Solok, kedua anaknya jadi mudah menangis dan takut dengan kerumunan orang. Mereka bahkan enggan keluar rumah dan memilih bersembunyi.
"Ketemu orang ramai-ramai gini pasti nangis-nangis," ujar Fiera.
Dia berharap, tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari. Setelah menenangkan diri di Jakarta, dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Solok itu bermaksud kembali menjalankan profesinya dan melayani masyarakat.
"Mereka bisa beraktivitas seperti biasa, begitu juga saya. Saya ingin bisa mengabdi lagi di masyarakat dan menjalankan profesi saya sebagai seorang dokter," Fiera menandaskan.