Rantai Distribusi Panjang, Petani Bawang Rugi

Rahmad Handoyo merasa prihatin dengan pendapatan yang diterima para petani bawang karena tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan

oleh Reza diperbarui 02 Jun 2017, 14:23 WIB
Rahmad Handoyo merasa prihatin dengan pendapatan yang diterima para petani bawang karena tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IV Rahmad Handoyo merasa prihatin dengan pendapatan yang diterima para petani bawang karena tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Contohnya, di pasaran harga bawang merah di Jakarta berada pada kisaran Rp.35.000-40.000/kg sedangkan harga dari petani hanya Rp.20.000-22.000/kg. Ini terlihat sangat jauh disparitasnya.

Menurutnya, persoalan ini terjadi karena rantai perdagangan yang cukup panjang, selama ini dari petani pengepul, pedagang pasar induk, lalu barulah ke konsumen. "Inilah yang menyebabkan kerugian kepada petani," ujarnya di sela-sela mengikuti Kunspek Komisi IV ke Brebes, Selasa (30/5).

Untuk itu, kata politisi PDI Perjuangan ini, rantai distribusi harus diperbaiki dengan cara memperpendek tali perdagangan, sehingga para petani bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Selain itu, lanjut Rahmad, untuk memberikan hasil yang baik kepada para petani, perlu adanya bantuan pemerintah melalui pilot projek bekerjasama dengan badan usaha milik daerah (BUMD). Dari sisi permodalan bisa meminta bantuan dari pemerintah daerah sehingga ada jaminan ketika petani panen, tengkulak bisa tergantikan oleh BUMD atau koperasi yang di bentuk Pemda setempat.

"Saya kira cara-cara seperti cukup baik, ketika petani panen akan diserap oleh BUMD, kemudian dari BUMD bisa langsung disalurkan ke pedagang besar atau langsung ke Jakarta atau perusahaan besar," ungkapnya.

Kemudian di tingkat nasional, kata Rahmad, bisa ditugaskan kepada Bulog, dengan membangun sentra-sentra gudang dalam rangka membeli hasil panen dari petani, ketika harga kurang baik Bulog bisa melakukan pembelian panen petani tersebut.

(*)

 

 

 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya