Liputan6.com, Solo - Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menutupi bocornya penarikan retribusi di Pasar Klewer Solo, salah satunya dengan menerapkan e-retribusi kepada para pedagang. Dengan sistem pembayaran secara elektronik tersebut juga diharapkan menutup celah terjadinya pungli.
Pantauan Liputan6.com, pelaksanaan peluncuran e-retribusi dilakukan di lantai 2 Pasar Klewer Solo pada Kamis, 1 Juni 2017. Sejumlah pedagang pasar tekstil dan pakaian terbesar di Jawa Tengah itu turut hadir untuk melakukan ujicoba penggunaan e-retribusi dengan menggunakan kartu.
Proses peluncuran e-retribusi ditandai dengan penyerahan secara simbolis kartu e-retribusi kepada sejumlah pedagang Pasar Klewer. Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang didampingi sejumlah pimpinan cabang bank umum yang melayani fasilitas pembayaran secara elektronik.
Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy mengatakan dengan diterapkannya penggunaan e-retribusi di Pasal Klewer dan pasar tradisional lainnya menunjukkan jika Pemkot Solo dalam pengelolaan uang benar-benar dilakukan dengan baik tanpa penyimpangan.
"Dengan e-retribusi yang dulunya pembayaran retribusi dilakukan secara tunai, sekarang lewat non tunai," kata dia dalam peluncuran e-retribusi di Pasar Klewer Solo, Kamis, 1 Juni 2017.
Penerapan pembayaran retribusi melalui elektronik akan membuat kepercayaan pedagang kepada pemerintah semakin jelas. Karena mereka bisa memantau jumlah pembayaran para pedagang dalam hitungan minggu maupun bulan sekaligus membantu pemerintah mencegah pungli.
"Nanti pedagang bisa melihat ada berapa kios yang sudah membayar. Terus nanti setiap bulannya pedagang bisa melihat jumlah dana retribusi yang diterima pemkot dari penarikan retribusi pedagang," ujarnya.
Advertisement
Solo Smart City
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo mengatakan inovasi program e-retribusi menjadi program Pemkot Solo dalam menuju Solo sebagai smart city. Penyelenggaraan pembayaran retribusi secara elektronik nantinya tidak hanya di Pasar Klewer namun juga sebanyak 44 pasar tradisional yang ada di Solo.
"Peluncuran e-retribusi yang dilakukan berbarengan dengan Pasar Klewer, yaitu Pasar Tangun, Pasar sibela Mojosongo, Pasar Bangunharjo. Ke depannya pasar-pasar tradisional akan diterapkan e-retribusi untuk para pedagangnya membayar retribusi," kata dia.
Dengan inovasi penerapan e-retribusi, dijelaskan Subagiyo, diharapkan bisa meminimalisasi penyimpangan dari pembayaran retribusi secara tunai. Selain itu, mendorong peningkatan PAD dari sektor pasar tradisional. Tak hanya itu, dengan e-retribusi maka membudayakan gerakan menabung kepada masyarakat di bank umum.
"Tujuan e-retribusi menyelenggarakan tertib administrasi, menimimalisir penyimpangan penarikan retribusi dan efisiensi petugas yang melayani penarikan retribusi. Para pedagang tinggal membayar dengan membawa kartu e-retribusi di mesin monitor aplikasi. Itu semua yang menyediakan bank umum seperti Bank Jateng dan Bank BTN," sebutnya.
Salah satu pedagang di Pasar Klewer, Tafip Harjono mengatakan dengan e-retribusi memudahkan pedagang untuk membayar retsibusi pasar. Selain itu, dengan cara seperti ini meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah bahwa dalam pembayaran retribusi tidak ada pungutan liar.
"Kalau secara tunai mungkin yang dikhawatirkan jika ada penyimpangan. Tetapi dengan e-retribusi pembayaran dilakukan langsung ke bank yang dilanjutkan masuk ke kas pemerintah. Jadi tidak ada pungli dalam pembayaran itu," ujarnya.
Advertisement