Software Pengenal Suara Google Makin Mirip Manusia

Kemampuan software pengenal suara Google memiliki tingkat akurasi hingga 95 persen.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Jun 2017, 12:00 WIB
Logo Google. (Doc: Daily Express)

Liputan6.com, Jakarta - Software pengenal suara besutan Google dilaporkan makin menyamai kemampuan berbahasa manusia. Informasi ini diketahui dari laporan tahunan seorang analis KPCB, Mary Meeker, saat gelaran Code Conference beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Recode, Sabtu (3/6/2017), software itu kini bisa mengetahui bahasa manusia dengan akurasi hingga 95 persen. Tingkat akurasi sebesar itu membuat software ini hampir mendekati kemampuan manusia. 

Kemampuan yang didapat dari algoritma machine learning terbaru perusahaan itu membuatnya dapat memahami kata-kata dan menanggapinya dengan baik. Peningkatan ini juga diakui sangat cepat. 

Menurut Meeker, dalam waktu empat tahun, akurasi kemampuan software itu meningkat hingga 20 persen. Kemampuan itu juga diprediksi akan makin meningkat seiring penggunaan software tersebut di Google Now dan Google Translate. Lewat cara ini Google dapat terus mengumpulkan dan menganalisis data suara pengguna.

Sekadar informasi, Google memang terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan software pengenalan suara besutannya. Google menghadirkan sejumlah pembaruan berbekal kecerdasan buatan dan machine learning.

Kedua teknologi itu juga dibenamkan pada produk Google lainnya, seperti Google Home dan Google Assistant. Berkat teknologi itu, Google Home kini bisa melakukan panggilan via Wi-Fi, mengirim pesan, termasuk memberikan notifikasi untuk menunda jadwal penerbangan.

Saat gelaran Google I/O 2017, CEO Sundar Pichai memang menuturkan Google ingin adopsi machine learning dan kecerdasan buatan kian masif. Ia menuturkan, ke depannya semua layanan dan produk Google bisa mengadopsi kedua teknologi tersebut. 

(Dam/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya