Liputan6.com, Riyadh - Kopi Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Mesir. Kebutuhan masyarakat di sana akan kopi Tanah Air pun terus meningkat, antara lain ditandai dengan ekstensifikasi pabrik-pabrik pengolahan yang terdapat di sana.
Salah satunya adalah peningkatan kapasitas produksi pada Pabrik Pengolahan Kopi Ahmed Al Sheikh di Borg Arab, Alexandria, yang pada 29 Mei 2017 lalu diresmikan pembukaannya oleh Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy, setelah mengalami renovasi.
Advertisement
Pabrik Kopi Ahmed Al Sheikh telah mengolah kopi Indonesia sejak tahun 2004, dengan kapasitas produksi mencapai 120 ton per bulan. Dengan renovasi tersebut, Pabrik Ahmed Al Sheikh akan mampu mencapai kapasitas produksi sebesar 200 ton per bulan.
Biji kopi pilihan asal Indonesia yang diolah di pabrik tersebut disuplai oleh Al Nada Co. dan Haggag Co, yang merupakan peraih Primaduta Awards pada 2016. Nilai impor kopi kedua perusahaan tersebut dalam satu tahun dapat mencapai $US 20 juta.
"Indonesia mendominasi ekspor penjualan kopi di Mesir sebesar 40% dari total peredaran kopi impor yang ada di Mesir senilai 80 juta dolar, saingan utama Indonesia adalah Vietnam, Brasil, India dan Italia," ujar Duta Besar Helmy seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Sabtu (2/6/2017).
Dubes Helmy menyatakan, ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada tahun 2016 berhasil membukukan transaksi sebesar US$ 38,355 juta atau senilai 850 kontainer. Sesuai data BPS Mesir, nilai ekspor kopi Indonesia pada Februari 2017 mencapai US$US 5,866 juta atau naik 3,51 % dari periode yang sama pada tahun sebelumnya (US$ 5,667 juta), dengan harga jual rata-rata US$ 2.500 per ton base on CIF Pelabuhan Mesir.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burman Rahman menerangkan bahwa kopi Indonesia yang diekspor ke Mesir dan banyak dikonsumsi oleh warga Mesir adalah kopi Robusta.
"Importir Mesir menyukai kopi hijau Robusta dari Indonesia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Pagar Alam Palembang, Lampung, Jawa, Flores Ende, NTB, Sulawesi dll. Dalam pengolahan menjadi kopi bubuk, para trader Mesir meracik Kopi Robusta dengan kopi Arabica dengan perbandingan kopi Robusta 70% dan 25 % kopi Arabica dan dicampur kapulaga," jelas Burman.
Di sela-sela pertemuan dengan importir kopi di Borg Arab Alexandria, Dubes RI dan Atase Perdagangan berencana akan menginisiasi digelarnya workshop peningkatan ekspor kopi ke Mesir pada September mendatang. Dengan menghadirkan asosiasi kopi dan pelaku usaha kopi Indonesia.
Pada workshop tersebut, nantinya akan dibahas mengenai upaya peningkatan kualitas pengolahan kopi di Indonesia dan upaya peningkatan ekspor produk kopi ke Mesir.
Saksikan juga video berikut ini: