Beli Motor Cuma Buat Pamer di Kampung Halaman

Bagi sebagian orang, merayakan Lebaran di kampung halaman rasanya kurang lengkap jika tidak bersama tunggangan baru.

oleh Arief Aszhari diperbarui 04 Jun 2017, 08:45 WIB
Motor sport bekas

Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, merayakan Lebaran di kampung halaman rasanya kurang lengkap jika tidak bersama tunggangan baru. Maka tak heran jika penjualan sepeda motor jelang Lebaran mengalami lonjakan.

Menariknya, tidak hanya model keluaran baru yang permintaannya meningkat, motor seken pun demikian. Tidak hanya motor matik dan bebek, motor sport bekas berfairing juga banyak peminatnya mendekati Idul Fitri.

Menurut Gepol, salah satu pedagang motor bekas dari 75Motor, di Jalan H. Mencong Raya, Peninggilan Utara, Tangerang, pihaknya bisa menjual hingga lebih dari 15 unit motor sport saat musim Lebaran.

"Biasanya untuk dipakai di kampung, buat bergaya. Setelah habis Lebaran, dijual lagi. Sudah biasa setiap tahun begitu," jelas Gepol saat berbincang dengan Liputan6.com.

Setelah Lebaran, biasanya paling lambat dua sampai tiga bulan para pemilik motor sport tersebut sudah menjual kembali kendaraannya. Selain menjual secara pribadi, ada juga yang menjual kembali ke dealer saat membeli motor.

"Kita sih terima-terima saja, kan barang dagangan kita kosong setelah Lebaran. Jadi, sebelum Lebaran kita sudah tidak mengambil barang lagi. Untuk harga, pasti tidak sama saat konsumen membeli motornya, dan biasanya turun Rp 3 sampai Rp 4 juta," tambahnya.

Sementara itu, tidak sebatas pembeli tunai atau cash, saat menjual motor sportnya kembali juga ada yang masih kredit, dan melakukan over credit ke dealer saat konsumen membeli motor tersebut.

"Kita juga ada leasing sendiri, jadi kalau ada konsumen yang seperti itu tinggal kita hitung saja, berapa DP dan angsuran saat membeli, kita jumlahkan dan kita kurangi Rp 3 atau Rp 4 juta tadi," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya