Satria Mulia Perankan Menteri Agama Pertama Indonesia

Film ini juga menceritakan sosok kakek Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan.

oleh Aditia Saputra diperbarui 03 Jun 2017, 07:00 WIB
Satria Mulia ditunjuk sebagai salah satu pemain film Moonrise Over Egypt. Dia berperan sebagai Mohammad Rasjidi, Menteri Agama pertama RI. (Puput Puji/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan seorang bintang FTV Indonesia yang nekat menemui aktris India Kareena Kapoor? Dia adalah Satria Mulia, yang kini diketahui bermain dalam film berjudul Moonrise Over Egypt.

Serunya, Satria Mulia berperan sebagai Mohammad Rasjidi yang merupakan Menteri Agama pertama Indonesia. Ini menjadi debut film layar lebar bagi Satria Mulia.

Satria Mulia bermain di film Moonrise Over Egypt

"Saya sempat nggak percaya. Benar nih saya dapat peran Rasidi? Ini berat lho. Saya tanya gitu ke tim casting, produser, dan sutradara. Karena castingnya kan sampai empat kali. Mereka bilang yakin, jadi bangga banget," ujar Satria saat peluncuran novel The Grand Oldman di Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (1/6/2017).

Filmnya sendiri bercerita soal upaya utusan Indonesia untuk tiba di Kairo dan menjalankan tugas diplomatik penting, yaitu mengupayakan terbitnya pengakuan de jure atas kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia dari pemerintah Mesir.

Mereka adalah Haji Agus Salim yang sekaligus menjadi pemimpin delegasi, kemudian Abdurrachman Baswedan, Mohammad Rasjidi serta Nazir Datuk Sutan Pamuntjak pada April 1947. Dengan bantuan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Abdul Rahman Hassan Azzam Pasya dan orang kepercayaannya, Muhammad Abdul Mun’im, keempat orang itu diagendakan bertemu dengan Perdana Menteri Mesir, Mahmud Fahmi El Nokrasyi Pasya.

Syuting sendiri dilakukan di Jakarta dan Mesir. "Syuting pas puasa ya mulai tanggal 6 Juni. Semoga lancar. Nanti pas di Mesir juga bareng empat sekawan, semoga dapat pengalaman baik," ujar Satria Mulia.

Film ini sendiri juga menceritakan sosok Abdurrachman Baswedan, yang juga merupakan kakek Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan.

"Menuliskan sejarah dalam format novel memberi ruang untuk berimajinasi zaman dulu dan sekarang. dari novel kemudian dijadikan film tentu kami sekeluarga merasa bangga. Audio visual memiliki daya tinggi untuk menghadirkan imajinasi dan menyampaikan gagasan," ujar Anies Baswedan.

Foto dok. Liputan6.com

Anies mengisahkan, ada cerita yang selalu diingat dari kakeknya tentang diplomasi ini. "Kakek saya mendapat tugas penting dari Agus Salim setelah delegasi mendapat surat pengakuan kedaulatan dari Mesir. Tidak penting bagi saya, apakah saudara sampai Indonesia atau tidak. Yang penting surat ini sampai Indonesia. Itu pesan Agus Salim ke HR Baswedan," kenangnya.

Film ini akan mulai syuting 6 Juni 2017 dan dibintangi Preed Timothy, Vikri Rasta, Reza Smash, Ina Marika, Mark Sungkar, Satria Mulia, dan Arswendi Nasution.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya