Pangeran Swedia Kenalkan Kehidupan 'Rakyat Jelata' ke Anak

Pangeran Daniel menginginkan anak-anaknya belajar menggunakan sarana angkutan umum seperti rakyat kebanyakan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 03 Jun 2017, 07:36 WIB
Keluarga Putri Mahkota Victoria dan Pangeran Daniel berjalan-jalan di Taman Nasional Tyresta pada Juli 2016. (Sumber Tahta Kerajaan Swedia/Henrik Garlöv)

Liputan6.com, Stockholm - Pangeran Daniel, seorang pemilik fasilitas kebugaran yang menikahi Putri Mahkota Victoria di Swedia, sedang merayakan tahun ke-7 sebagai bagian dari keluarga ningrat Swedia.

Namun demikian, dengan status itu, ia menginginkan anak-anaknya belajar menggunakan sarana angkutan umum seperti rakyat kebanyakan.

Daniel Westling menikahi Putri Mahkota Victoria pada 19 Juni 2010. Saat itu sekitar setengah juga warga Swedia berkumpul di jalan-jalan Stockholm dengan harapan dapat melihat langsung pasangan pengantin baru tersebut.

Dikutip dari The Local pada Sabtu (3/6/2017), dalam wawancara bersama Dagens Nyheter, sang pangeran merangkum masa tujuh tahun dirinya sebagai bagian dari keluarga kerajaan di Swedia.

Ia lahir dan dibesarkan di kota kecil bernama Ockelbo di tengah Swedia dan menjalani hidup biasa hingga akhirnya bertemu dengan Putri Mahkota Victoria, calon penerus Raja Carl XVI Gustaf pada tahun 2001.

Pria itu adalah pemilik tempat kebugaran Balance dan merupakan pelatih pribadi (personal trainer) bagi sang putri.

Walaupun hidupnya sekarang ini jauh dari yang normal di masa lalu, ia menginginkan anak-anaknya, Putri Estelle (5) dan Pangeran Oscar (1) untuk mengalami hidup yang biasa dijalaninya sebelum bertemu dengan Victoria.

Katanya kepada Dagens Nyheter, "Bersama dengan anak-anak adalah hal terbaik di dunia ini."

"Menurut saya, penting membiarkan anak-anak mengunjungi beragam lingkungan. Orang harus tahu bagaimana jalannya metro, dan apa rasanya bepergian menggunakan bus, bagaimana rasanya ada dalam antrean, dan bagaimana rasanya kegembiraan dalam kalangan olahraga ketika ada pertandingan dan sorak sorai Black Army."

"Itulah yang saya inginkan tidak terluput dari mereka."

Black Army adalah klub pendukung tim sepakbola AIK di Swedia.


Pindah Haluan

Foto Keluarga Kerajaan Swedia pada Mei 2017. (Sumber AP Photo/Tahta Kerajaan Norwegia via NTB scanpix)

Ketika menjadi pangeran, Daniel harus meninggalkan hidupnya sebagai CEO di pusat kebugarannya. Tapi, ketertarikannya kepada olah raga dan kesehatan tetap menyala.

Dirinya dan sang putri mahkota sama-sama aktif mempromosikan olah raga, kesehatan, dan kebugaran.

Pada Desember tahun lalu, keluarga putri mahkota menerbitkan video ketika mereka sedang bersantai di Taman Nasional Tyresta dekat Stockholm.

Ia menjelaskan kepada Dagens Nyheter, "Kami ingin memberi inspirasi. Kami sedang berada di lingkungan yang luar biasa, walaupun kami tinggal di kota besar."

"Kami menikmati berada di luar bersama alam, dan ingin agar anak-anak untuk mengalami kesempatan yang kami raih agar merasa aman dalam lingkungan seperti itu."

Pada musim panas lalu, Putri Victoria meluncurkan Generation Pep, sebuah badan nirlaba yang mempromosikan kesehatan kepada anak-anak dan kaum muda.

Dengan bersemangat, Daniel menjelaskan kepada Dagens Nyheter tentang ketimpangan sosial di Swedia ketika berkaitan dengan kehidupan yang aktif.

"Hal itu menjadi sebuah paradoks. Kita termasuk yang paling banyak berolahraga di Eropa, sekaligus menjadi paling lembam."

"Kita yang memiliki persiapan, menjadi semakin menyadari. Mereka yang sudah kesulitan secara ekonomi dan sosial, mereka yang pertama kali terkena penyakit, dan merekalah yang paling terkena. Rasanya amat tidak adil."

Selama wawancara dengan Dagens Nyheter sang pangeran melakukan kunjungan dadakan ke suatu sekolah dasar untuk mempelajari bagaimana para siswa memadukan belajar dengan kegiatan jasmani.

Menurut Daniel, "Orang tidak memilih karier yang saya pilih kalau tidak bersemangat tentang perubahan kesehatan warga. Saya mengabdikan semua kehidupan saya untuk hal itu."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya