Liputan6.com, Garut - Paskapenangkapan sekaligus penetapan tersangka H, adik ipar Ahmad Sukri terduga bomber di Terminal Kampung Melayu membawa dampak tak baik bagi kesehatan ayahnya. Kondisi sang ayah tersebut kini menjadi sakit.
Advertisement
"Saya juga tidak tahu (keberadaan H), mohon maaf saya teh geuring (sakit)," ujar orang tua H, Agus Sopandi saat ditemui di kediamannya, Garut, Sabtu, (03/06/2017).
Menurut Agus, penangkapan H oleh tim Densus 88 yang dilakukan setelah salat berjamaah di mesjid Al-Falah, Kampung Paledang, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat itu cukup mengagetkannya. "Saya masih syok, ini ada apa lagi," ucap dia.
Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, H bersama I yang merupakan istrinya serta bayinya yang masih kecil, baru saja dilepaskan aparat kepolisian dengan alasan belum cukup bukti keterlibatannya dalam tragedi bom Kampung Melayu.
Namun selang lima hari kemudian, atau usai penyelidikan lanjutan pada Rabu lalu, H kembali ditangkap di mesjid pada waktu sore hari setelah melakukan salat Asar, sementara I yang merupakan istrinya sekaligus adik dari istri terduga bomber Kampung Melayu, digiring petugas kepolisian keesokan harinya.
"Pokoknya jika ingin tahu soal H tanya saja pada polisi, saya juga bingung, saya sedang sakit," ujar dia mengulang kembali pernyataannya mengenai kondisinya saat ini.
Saat ditanya mengenai I yang memiliki bayi berusia 4 bulan, Agus mengatakan jika yang bersangkutan sudah kembali ke rumah. "Sudah ada di rumah, tidak lama hari itu juga pulang," kata dia.
Setelah ditetapkannya H sebagai tersangka, total tersangka peledakan bom Kampung Melayu menjadi empat orang. Tiga sebelumnya yakni Asep Sofian, Waris Suyitno, dan Jajang Ikin Sodikin. Mereka diduga berperan sebagai penyedia bahan peledak untuk Ahmad Sukri, terduga pelaku bom Kampung Melayu.