Pamor Real Madrid Lebih Mentereng ketimbang Juventus

Juventus tergolong minor dari Real Madrid dalam urusan penampilan dan pencapaian di Liga Champions.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2017, 23:55 WIB
Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan punya nama besar di Eropa. (Reuter/Juan Medina)

Liputan6.com, Cardiff - Duel Juventus lawan Real Madrid di final Liga Champions, di Stadion Nasional, Cardiff, menjanjikan laga seru bagi khalayak sepak bola dunia. Itu karena kedua tim memiliki nama besar masing-masing.

Tak heran, pertemuan kedua klub raksasa Eropa tersebut menjadi tontonan yang tak boleh terlewatkan begitu saja. Namun, jika melihat catatan prestasi, Real Madrid memiliki 'kadar lebih tinggi' dibanding Juventus.

Seperti dilansir UEFA, Juventus tergolong minor dari Real Madrid dalam urusan penampilan dan pencapaian di Liga Champions. Satu yang mencolok, pertemuan kedua bakal menjadi yang ke-19 kalinya di antara mereka dalam seluruh pertarungan di pentas Eropa.

Kondisi tersebut membuat perjumpaan Juventus dan Real Madrid berada pada posisi kedua rivalitas di kancah Eropa. Pertemuan mereka hanya kalah dari Bayern Munchen versus Real Madrid, yang sudah 24 kali bertemu di zona Eropa.

Sisi seimbang yang menonjol adalah rekor pertemuan kedua tim. Juventus dan Real Madrid sama-sama mengoleksi delapan kemenangan dan dua partai berakhir seri. Uniknya, mereka baru sekali bertemu di partai puncak, yakni pada final Liga Champions 1998. Saat itu, gol tunggal bomber Real Madrid, Predrag Mijatovic membuat Juventus tersungkur.

Praktis, di luar sisi tersebut, Real Madrid lebih besar dibanding Juventus. Real Madrid berhasil melaju ke final Piala / Liga Champions untuk kali ke-15. Pencapaian tersebut lebih banyak empat kesempatan dari AC Milan. Pada kesempatan tersebut, Real Madrid mengoleksi sebelas trofi atau 79 persen.

Final di Cardiff menjadi penampilan ketiga bagi Real Madrid pada empat musim terakhir. Tahun ini, Real Madrid memiliki kesempatan menyamai AC Milan, yakni gelar back to back. AC Milan pernah meraih prestasi langka tersebut pada Piala Champions 1989 dan 1990.


Komentar Allegri

Pelatih Juventus, Massmiliano Allegri sadar dengan kondisi tersebut. Namun, ia percaya anak asuhnya bakal bertempur hebat dan membawa gelar juara seperti pada 1996.

"Kami sudah bekerja keras mempersiapkan tim sejak awal musim. Itu yang akan membuat kami membawa pulang trofi juara. Partai ini tak akan mudah karena Real Madrid adalah sang juara bertahan," kata Allegri.

Sang allenatore tak berkecil hati. Allegri akan membawa modal tersebut guna menekuk Real Madrid, sekaligus menggagalkan back to back. "Kami sudah melakoni perjalanan hebat, dan akan menggunakan seluruh elemen yang mungkin saja tak dimiliki Real Madrid," tegas Allegri. (Artikel asli ditulis oleh Nurfahmi Budi/Bola.com)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya