Liputan6.com, Jakarta Ustaz Solmed akhirnya bisa kembali ke Indonesia setelah lebih dari 10 jam ditahan petugas keamanan bandara Changi, Singapura. Selama melakukan pemeriksaan, berbagai pertanyaan diajukan kepada pendakwah kelahiran Jakarta, 19 Juli 1983 ini.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Sabtu (4/6/2017) malam, Ustaz Solmed menceritakan bagaimana dirinya diinterogasi oleh petugas.
"Setiap mereka datang saya tanya, '(Jadwal keberangkatan) saya pulang jam setengah empat sore, saya sampai jam berapa ditahan di sini? Salah saya apa? Coba dong disampaikan'. Saya bilang begitu karena saya enggak bisa bahasa Inggris kan. Tapi, ada orang melayu di situ. 'Sudah kamu diam, diam', begitu dia bilang," terang Ustaz Solmed menirukan.
Tidak ada satu jawaban yang jelas atas alasan mereka menangkap suami April Jasmine ini. Sebaliknya, Ustaz Solmed malah dicecar pertanyaan bersifat menekan kepadanya.
Baca Juga
Advertisement
"'Apa Facebook kamu? Email kamu? Media sosial kamu? Nomor telepon kamu? Handphone kamu sini'. Semua ditanya, diminta. Sampai HP saya dikembalikan saya pikir selesai, ternyata belum. Artinya bayangkan dari jam sembilan (pagi) sampai jam tujuh (malam) baru saya dikeluarkan dari ruang isolasi," tambah Ustaz Solmed.
Sampai pada akhirnya, Ustaz Solmed dinyatakan bersih dan diizinkan kembali ke Indonesia. Namun, tidak dengan kawannya yang lain. Mereka tetap diperiksa.
Meski Ustaz Solmed sudah bernegosiasi mengusahakan agar temannya bisa ikut bebas, petugas bandara tetap menahan mereka. "Saya tanya, 'Kawan saya bagaimana? Kasian beliau. Sudah, yang penting kamu pulang saja. Kamu diam, nanti dia pulang juga kok. Tenang', dengan bahasa melayu. Saya tanya lagi, 'Nanti dia tidur di mana? Tenang, nanti saya kasih tempat tidur'."
"Saya enggak boleh juga ada di situ, saya harus pulang. Jadi mereka tuh bawa saya. Paspor dikasih setelah saya berada di ruang tunggu pesawat," tutup Ustaz Solmed.
Seperti diketahui, Ustaz Solmed bersama satu teman dan dua orang lainnya pada Sabtu (3/6/2017) sempat ditahan di kantor imigrasi bandara Singapura tanpa alasan yang jelas.