Liputan6.com, Serang - Moch Jaelani Firdaus, warga Banten yang diduga bergabung kelompok ISIS di Filipina, mengaku kepada keluarganya akan bekerja sebelum berangkat ke negara itu.
Firdaus yang tinggal di Perumahan Taman Angsoka Permai, RT 03 RW 08, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, meminta izin kepada istrinya, Dzatun, untuk bekerja saat akan berangkat ke Filipina.
Advertisement
"Barangkatnya dari Pamulang. Sehari-harinya di Pamulang, pas akhir Februari ke sini (Serang). Bilangnya mau kerja (ke Filipina)," kata Dzatun, saat ditemui di kediamannya, Jumat, 2 Juni 2017.
Dzatun yang telah menikah dengan Firdaus selama tiga tahun itu pun percaya begitu saja kepada sang suami. "Saya mah percaya aja. Orang biasanya juga kerja. Dikirain baik-baik saja," ungkap dia.
Selain berdagang tahu Sumedang, kata Dzatun, suaminya juga bekerja sebagai terapis bekam di klinik pengobatan alternatif.
"Dia bilang mau kerja aja. Dia sebenarnya terapis bekam di, lupa namanya. Saya juga shock ini bingung," ungkap dia.
Rabu, 31 Mei 2017, Polri merilis tujuh daftar nama WNI terduga ISIS yang masuk ke wilayah Marawi, Filipina. Ketujuh oang tersebut masuk secara legal, namun hingga kini keberadaan mereka belum diketahui.
Satu orang di antaranya diduga tewas saat kontak tembak dengan militer Filipina. Dia berinisial MIS (21) yang identitas dan ciri-cirinya mirip dengan Muhammad Ilham Syahputra, kelahiran Medan, 28 Juli 1995. Dia berangkat ke Filipina pada 29 November 2016.