Terganjal Lahan, Pengoperasian Kereta Bandara Soetta Molor

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menargetkan kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) beroperasi pada Juli 2017.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 05 Jun 2017, 08:20 WIB
Rangkain tiang yang sedang dibangun untuk proyek pembangunan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (28/2). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menargetkan kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) beroperasi pada Juli 2017. Faktanya, pengoperasian kereta bandara tersebut dipastikan mundur dari jadwal hingga September ini lantaran masih terkendala lahan.

Hal ini diakui Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro. "Tidak Juli, tapi September," tegasnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Rute kereta bandara dari Jakarta ke Soetta, antara lain berangkat dari Stasiun Utama Manggarai-Stasiun Sudirman Baru-Stasiun Duri- Stasiun Batu Ceper-berakhir di Stasiun Bandara Soetta. Totalnya sepanjang 36,4 kilometer (km).

Dari Stasiun Batu Ceper menuju Stasiun Bandara akan menggunakan jalur kereta baru sepanjang 12,1 km, sedangkan sisanya adalah jalur eksisting dari Stasiun Manggarai-Stasiun Batu Ceper. Operator kereta Bandara Soetta adalah PT Railink, anak usaha PT KAI dan pembangunnya bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).

Edi mengungkapkan, pembangunan kereta Bandara Soetta masih diwarnai ribut-ribut soal tanah. Padahal, sambungnya, ganti rugi lahan warga yang menghubungkan jalur Stasiun Batu Ceper sampai Bandara Soetta sudah selesai. Akan tetapi, warga tak kunjung pergi.

"Persoalan di kereta api adalah tanah. Putusan Mahkamah Agung (MA) kita menang, uang sudah dititipkan, sudah dibayarkan, tapi orangnya tidak mau pergi juga. Ya tentu saja tidak bisa dibangun," dia menerangkan.

Namun menurutnya, saat ini sudah ada solusi melalui pendekatan persuasif. Pihak Railink dan Angkasa Pura II sudah mulai mengerjakan pembangunan jalur Stasiun Batu Ceper-Stasiun Bandara Soetta.

"Kita akan kejar sampai September. Kalau Juni atau Juli, Stasiun Manggarai yang dikerjakan pemerintah saja belum siap. Pokoknya kita akan bekerja keras mengejar supaya tidak terlalu lama beroperasi, karena kan ini uang pinjaman, bunga jalan terus," ucap Edi.

Sementara untuk pengadaan kereta bandara, diakui Edi, sudah masuk satu trainset dari PT Inka (Persero). Kereta lainnya bakal dikirim lagi secara bertahap.

"Satu trainset kereta bandara sudah datang dari Inka. Nanti tiket kereta Bandara Soetta kurang lebih dijual Rp 100 ribu," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya