Liputan6.com, London - Beberapa jam pasca-teror London yang menewaskan tujuh orang dan mencederai 48 lainnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melayangkan kritik terhadap Wali Kota London, Sadiq Khan.
"Setidaknya tujuh orang tewas dan 48 terluka dalam serangan teror dan wali kota London mengatakan 'tidak ada alasan untuk khawatir!'," demikian kicau Trump di media sosial Twitter.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Khan memang sempat mengatakan, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kehadiran polisi bersenjata di kota London." Namun hal tersebut disampaikannya dalam konteks yang berbeda.
"Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan kesedihan dan kemarahan yang dihadapi kota kita hari ini. Saya terkejut dan marah karena para teroris dengan sengaja menargetkan warga London yang tidak bersalah," ungkap Khan kepada sebuah stasiun televisi seperti dilansir The Guardian, Senin (5/6/2017).
"Tidak ada pembenaran atas tindakan para teroris ini dan jelas saya sampaikan, kita tidak akan membiarkan mereka menang."
"Pesan saya kepada warga London dan para turis di kota ini tetaplah tenang dan waspada. Anda akan melihat jumlah polisi yang meningkat saat ini, termasuk petugas bersenjata dan petugas yang tidak mengenakan seragam. Tidak ada alasan untuk khawatir dengan hal ini. Kita adalah kota global teraman di dunia. Anda lihat langsung tadi malam konsekuensi dari perencanaan, persiapan kami, tanggapan cepat dari layanan darurat yang menangani para teroris dan juga membantu korban luka," imbuhnya.
Pasca-kritik Trump, juru bicara Khan mengatakan, "Wali kota sibuk bekerja dengan polisi, layanan darurat, dan pemerintah untuk mengoordinasikan respons terhadap serangan teroris yang mengerikan..."
"Dia punya hal yang lebih penting untuk dilakukan ketimbang sekadar menanggapi kicauan Donald Trump yang dengan sengaja bicara di luar konteks," ujar jubir Khan.
Baca Juga
Advertisement
Kicauan Trump yang menyerang Khan dikritik sejumlah pihak. Mark Warner, seorang politisi Demokrat asal Virginia yang merupakan anggota komite intelijen di Senat mengatakan kepada CNN, kata-kata Trump mencelakai dirinya sendiri.
Mantan wakil presiden AS Al Gore turut pula berkomentar. "Saya rasa bukan saatnya untuk memecah belah di tengah serangan teror dan mengkritik seorang wali kota yang tengah mengelola respons atas peristiwa yang melanda kotanya."
Berbeda dengan Trump, Lewis Lukens yang bertindak sebagai Duta Besar AS untuk Inggris justru memuji Khan.
"Saya memuji kepemimpinan kuat Sadiq Khan saat dia mengomando kota ini pasca-serangan keji," ungkap Lukens.
Dukungan positif juga ditunjukkan oleh eks rival Trump, Hillary Clinton.
"Setelah tindakan kejam dan pengecut yang tak terungkapkan dengan kata-kata, warga London dan Inggris memilih mengatasi rasa takut. Teman-teman Anda di AS mendukung Anda," cuit mantan menteri luar negeri AS itu di media sosial Twitter.
Ini bukan kali pertama pihak Trump "menyenggol" Khan, sosok yang mencatat sejarah sebagai wali kota muslim pertama di sebuah kota besar di Eropa. Maret lalu, beberapa jam setelah serangan teror di Westminster Bridge yang menyebabkan lima orang tewas, putra tertua Trump, Donald Trump Jr melontarkan pernyataan kontroversial.
"Anda pasti bercanda?! Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan, serangan teror adalah bagian dari kehidupan di kota besar," demikian tulis Trump Jr.
Pernyataan putra sulung Trump tersebut dibalas dengan kritik oleh berbagai pihak. Khan juga sempat mengkritik pandangan Trump tentang Islam dan muslim.