Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menjalankan Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga sejak Oktober 2016 lalu. Salah satu aksi dalam program ini adalah membangun lembaga resmi penyalur BBM di kabupaten-kabupaten yang harga BBM-nya masih di atas ketentuan. Hingga saat ini telah ada 12 lembaga penyalur BBM yang beroperasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah terus berupaya mewujudkan sila kelima dari Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Salah satu langkah perwujudan tersebut adalah dengan Program BBM Satu Harga di seluruh pelosok Tanah air. Program yang dicanangkan pada Oktober 2016 oleh Presiden Republik Indonesia tersebut kini sudah mulai terlihat hasilnya.
"Tugas kementerian adalah selalu menyejahterakan rakyat. Kami selalu mendorong semua sumber daya alam yang (pengelolaannya) diamanahkan kepada kementerian ini diusahakan untuk pemerataan dan pelayanan masyarakat yang lebih berkeadilan," kata Jonan, seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/6/2017).
Baca Juga
Advertisement
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian ESDM, Sujatmiko melanjutkan, untuk mewujudkan Program BBM Satu Harga di seluruh Indonesia, akan dibangun lembaga penyalur BBM di 150 titik pada 148 kabupaten.
Rinciannya, akan dibangun 54 titik pada 2017. Untuk tahun depan akan dibangun 50 titik. Tahun selanjutnya atau di 2019 akan dibangun 46 titik. Untuk tahun ini, dari rencana sebanyak 54 titik, per tanggal 1 Juni 2017 telah beroperasi sebanyak 12 titik di 12 kabupaten.
"Bahkan pertengahan atau akhir Juni bisa bertambah lagi. BBM Satu Harga berjalan efektif dan terus mengalami kemajuan," ujar Sujatmiko.
Sebelum beroperasinya lembaga penyalur resmi, harga BBM di 12 kabupaten tersebut ada yang mencapai hingga Rp 18 ribu per liter. Namun sekarang harganya sesuai ketetapan pemerintah, seperti yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pertamina, yaitu Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk Solar subsidi.
"Masyarakat di 12 kabupaten tersebut sebelumnya membeli BBM dengan harga Rp 8 ribu hingga Rp 18 ribu per liter, tapi sekarang bisa beli dengan harga seperti di SPBU Pertamina," ujar Sujatmiko.
Adapun 12 lokasi BBM satu harga yang telah beroperasi, status 1 Juni 2017, yaitu:
- Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara
- Siberut Tengah, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat
- Karimun Jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
- Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
- Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, NTB
- Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT
- Long Apari, Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimatan Timur
- Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara
- Moswaren, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat
- Morotai Utara, Kabupaten Morotai, Maluku Utara
- Distrik Paniai Barat, Kabupaten Paniai, Papua
- Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.