Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali meletus hingga sembilan kali sejak Senin pukul 00.01 hingga pukul 06.00 WIB.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar Hartanto mengatakan, aktivitas Marapi masih didominasi gempa letusan.
Advertisement
"Saat itu kondisi visual tidak jelas terlihat. Yang tercatat durasi gempa dari sembilan letusan itu selama delapan sampai 34 detik," kata Hartanto dilansir Antara, Senin (5/6/2017).
Kemudian, kata Hartanto, dari pantauan pada pukul 06.01 hingga 10.00 WIB tercatat ada 10 kali letusan di Gunung Marapi.
Menurut dia, berdasarkan aktivitas tersebut terpantau ketinggian asap letusan mulai dari 75 hingga 250 meter, dengan lama gempa 10 sampai 12 detik.
Sedangkan, kata Hartanto, sepanjang Minggu, 4 Juni, Gunung Marapi letusan terjadi enam kali dan embusan delapan kali.
"Hingga sekarang, status Gunung Marapi masih waspada atau level II, dan letusan-letusan yang terjadi adalah wajar karena statusnya tersebut. Masyarakat tetap diminta menjauhi radius tiga kilometer dari kawah," dia mengimbau.
Letusan Gunung Marapi, Sumatera Barat, terjadi sejak Minggu, 4 Juni dan berdampak terhadap empat kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, berupa semburan abu vulkanik.
Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi, mengatakan empat kecamatan yang terkena dampak abu vulkanik adalah Batipuh, Pariangan, Sungai Tarab, dan Salimpaung.
Irdinansyah mengimbau para camat dan wali nagari yang wilayahnya berada di sekitar Gunung Marapi, agar memonitor perkembangan dari letusan tersebut.