Menteri Jonan Serahkan Penyaluran Subsidi Elpiji 3 Kg ke Kemensos

Penyaluran subsidi elpiji 3 kg langsung akan memanfaatkan media Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jun 2017, 12:54 WIB
Petugas menata tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang akan didistribusikan, Depok, Senin (22/6/2015). Pertamina menjamin pasokan gas elpiji aman hingga menjelang Lebaran 2015. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melimpahkan pelaksanaan program penyaluran ‎subsidi langsung elpiji 3 kilogram (kg) ke Kementerian Sosial (Kemensos).

Kementerian ESDM sebelumnya telah melakukan uji coba penyaluran subsidi elpiji langsung di Tarakan, Kalimantan Utara. Melalui program ini, masyarakat akan menerima subsidi secara langsung. Tidak seperti saat ini, subsidi masuk dalam harga elpiji sehingga semua kalangan masyarakat bisa menikmatinya.

"Ini subsidi langsung pada keluarga yang membutuhkan, bukan subsidi kepada barangnya," kata Jonan usai melantik pejabat eselon II, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Rencananya, penyaluran  subsidi elpiji 3 kg langsung  akan memanfaatkan media Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu tersebut juga akan menyalurkan subsidi dari sektor lain yang juga akan dikeluarkan Kemensos.

Pelimpahan wewenang ke Kemensos agar instansi yang mengurusi penyaluran subsidi tidak ‎terpisah. ‎"Memang ada pembicaraan dengan Kepala Bappenas kalau bisa yang menerapkan Kementerian ESDM, tapi saya tidak sepakat, biar saja itu di Kementerian Sosial, jadi satulah di situ, jangan dipisah," dia menegaskan.

Menurut Jonan, untuk menentukan  masyarakat yang berhak menerima subsidi elpiji bisa menggunakan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Meski kurang valid, tetapi data tersebut telah digunakan untuk penyaluran subsidi tepat sasaran pada sektor kelistrikan.

"Sebenarnya data di TNP2K kalau toh tidak valid 100 persen, misalnya saja 99,99 persen, mestinya bisa dipakai, karena datanya itu dipakai juga untuk subsidi listrik," papar Jonan.

Adapun rencana pelimpahan pelaksanaan program penyaluran subsidi elpiji langsung tersebut akan diusulkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018.

"Jadi nanti dalam pembahasan asumsi makro 2018 di Komisi VII DPR ini harus dibicarakan. Biarkan di Kemensos," imbuh dia.

‎Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pihaknya memanfaatkan kartu sejahtera yang diterbitkan Kemensos. Nantinya, kartu tersebut akan diisi subsidi berupa uang elektronik.

"Nanti akan ada subsidi langsung yang bekerjasama dengan Kementerian Sosial. Kartunya dari kartu kementerian sosial kan, kartu yang merah putih itu,"‎ papar dia.

Nantinya masyarakat yang berhak mendapat subsidi harus menunjukkan kartu ketika hendak membeli elpiji. "Terus kita subsidi langsung, jadi siapa yang punya subsidi kan langsung dia. Kalau beli dengan harga yang sekarang dengan HET yang Rp 16 ribu (per tabung 3 kg) itu," ‎tambah dia.

Pelaksanaan penyaluran subsidi langsung rencananya akan diterapkan bertahap. Setiap masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi akan mendapat jatah tiga tabung untuk rumah tangga dan sembilan tabung untuk Usaha Mikro per bulan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya