Liputan6.com, Jambi - Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat erupsi, Minggu 4 Juni 2017. 'Batuknya' gunung tersebut dikhawatirkan berdampak pada peningkatan aktivitas gunung-gunung lain.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kerinci menyebut erupsi yang terjadi pada Gunung Marapi tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
"Aktivitas masih normal dan secara visual berdasarkan pengamatan hari ini cenderung cerah karena tidak ada semburan asap dari kawah," kata Ketua PPGA Kerinci, Indra dihubungi dari Jambi, Senin (5/6/2017) dikutip Antara.
Ia mengatakan aktivitas Gunung Kerinci tidak berdampak pada aktitivas Gunung Marapi yang erupsi beberapa kali pada Minggu pagi dan mengeluarkan material debu vulkanik.
"Hasil pantauan kami aktivitas gempa vulkanologi di Gunung Kerinci masih normal dan tidak berdampak karena erupsi Marapi," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Indra mengatakan hingga saat ini Gunung Kerinci belum mengeluarkan asap pekat berwarna hitam. Karena itu, belum ada peningkatan status Gunung Kerinci. Saat ini statusnya masih dalam level II atau waspada.
Status level II Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat itu diterbitkan sejak 2007.
Dengan status saat ini, pihaknya tetap merekomendasikan agar pendaki atau masyarakat di sekitar gunung untuk tidak mendekati kawah dalam radius tiga kilometer.
Saat ini aktivitas warga di sekitar kaki gunung berlangsung seperti biasa. Tidak ada keresahan dan warga pun masih beraktivitas normal di bawah kaki gunung.
Adapun Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.
Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat Harimau dan Badak Sumatera. Gunung ini tercacat tidak pernah meletus, namun pernah terjadi erupsi pada tahun 2009.