Liputan6.com, Jakarta Bahagia merupakan satu hal yang dicari oleh semua orang, apakah Anda salah satunya? Beberapa fakta menunjukkan bahwa otak yang positif terhubung untuk mempromosikan kelangsungan hidup dan mengingatkan Anda tentang rintangan yang potensial.
Fakta yang pernah ditulis oleh Loretta Breuning Ph.D., penulis dari The Science of Positivity untuk Forbes mengatakan bahwa otak tidak dirancang untuk menciptakan rasa bahagia. Otak akan menghemat dan menyimpan bahan kimia pembuat kebahagiaan, seperti dopamin, serotonin, dan oksitosin untuk bertahan hidup, seperti dilansir dari mydomaine.com, Selasa (6/6/2017).
Advertisement
Otak hanya akan melepaskan bahan kimia tersebut dalam percikan yang singkat dan cepat. Lantas, bagaimana dengan hidup di dunia modern saat ini?
Sayangnya, banyaknya tuntutan hidup dan pekerjaan tidak seimbang dengan otak yang sampai sekarang tidak berkembang. Menghilangkan hal negatif dan menjadi bahagia membutuhkan usaha yang datangnya dari diri sendiri. Seperti apa?
Cobalah luangkan waktu selama satu menit untuk mencari hal-hal positif yang terjadi, lakukan tiga kali dalam sehari, selama 45 hari ke depan. Cara ini akan melatih otak Anda untuk mencari sesuatu yang baik, di mana selama ini otak terlatih untuk mencari sesuatu yang buruk.
Selain itu, para ahli juga menyarankan Anda untuk memiliki harapan yang realistis, sehingga tidak selalu menghasilkan kekecewaan. Sebagian besar prestasi berasal dari usaha Anda sendiri. Jika hasil yang Anda dapatkan mengecewakan, Anda bisa menyesuaikan harapan ini dan mengambil langkah lain untuk mencapai rasa bahagia.