Pohon Tempat Berteduh Rasulullah 14 Abad Lalu Itu Kini Masih Ada

Saat usianya baru 12 tahun, Nabi Muhammad diajak pamannya, Abu Thalib, melakukan ekspedisi dagang ke Syam.

oleh Karmin Winarta diperbarui 08 Jun 2017, 11:20 WIB
Foto: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Saat usianya baru 12 tahun, Nabi Muhammad diajak pamannya, Abu Thalib, melakukan ekspedisi dagang ke Syam (sekarang negara ini terpecah menjadi Syria, Palestina, dan Yordania). Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan biarawan Kristian bernama Bahira.

Mereka bertemu di bawah pohon yang disebut pohon Sahabi. Dalam pertemuan itu, Bahira menyebut bahwa kelak Muhammad akan menjadi rasul Allah.

Pangeran Ghazi bin Muhammad menemukan catatan bersejarah ini setelah dia mengkaji rujukan teks kuno yang menyebutkan pohon Sahabi berada di wilayah padang pasir di utara Jordan.

Setelah 1.400 tahun berlalu, pohon rindang ini ditemukan masih hidup dan tetap tumbuh kukuh di tengah panas ganasnya gurun Jordan.

Penemuan pohon Sahabi tersebut disaksikan ulama terkenal, Syeikh Ahmad Hassoun selaku ulama Besar Syria serta Putera Ghazi. Setelah diteliti, ternyata pohon yang dimaksud tepat seperti yang ada dalam catatan pendeta Bahira.

Keberadaan pohon ini memang sangat unik. Secara geografis dan suhu yang terlalu panas tidak memungkinkan pohon untuk hidup. Selain itu tanah dimana tempat pohon itu hidup sangat tandus.

Namun pohon itu tetap berdaun lebat, menghijau.

Kini Pohon tersebut dipelihara secara resmi sebagai milik negara oleh Kerajaan Jordan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya