Liputan6.com, Jakarta - Berstatus pemain bintang, jelas menjadi beban tersendiri bagi. Apalagi, sebelum pindah klub, dia berhasil tampil apik di tim sebelumnya. Namun, tekanan itu nyatanya tak bisa diatasi beberapa pemain di bawah ini.
Aktivitas bursa transfer sering membuat pemain dikaitkan dengan klub lain. Saat beberapa pemain melihat bursa ini sebagai kesempatan atau tantangan, tak sedikit pula malah salah melangkah.
Baca Juga
Advertisement
Mereka yang salah melangkah biasanya dilihat dari performa buruknya di klub baru setelah pindah. Tampil tak sesuai ekspetasi, si pemain akhirnya langsung didepak.
Akan tetapi, tak semua pemain yang pindah klub berakhir buruk. N'Golo Kante contohnya yang pindah dari Leicester City ke Chelsea dan langsung sukses juarai Liga Inggris.
Lantas, siapa saja pemain yang cuma berumur 12 bulan di klubnya? Berikut daftarnya dikutip dari Sportskeeda:
1. Radamel Falcao
Radamel Falcao mungkin berada di puncak dunia saat ini dengan aksinya bagi AS Monaco. Namun, karier superstar Kolombia itu sebenarnya sempat surut dua musim lalu.
Penampilan ciamik bersama Porto danAtletico Madrid telah membuatnya menjadi perhatian beberapa klub besar di Eropa. Ketika striker tersebut pindah ke Manchester United, dia diyakini telah mengambil langkah besar.
Gabung sebagai status pinjaman, nyatanya hal itu tak sesuai dengan ekspektasi. Falcao malah perlahan meredup dan berjuang untuk mendapatkan kesempatan Louis van Gaal dan akhirnya pergi setelah masa pinjaman berakhir.
Musim berikutnya, dia ke Chelsea juga dengan status pinjaman. Namun, hal-hal tidak berjalan sesuai rencana bagi si pemain karena cedera membuatnya absen dalam musim ini.
Mengingat penampilannya yang tidak konsisten dan kebugaran yang dipertanyakan, Chelsea juga memutuskan untuk tidak memperpanjang masa pinjamannya.
2. Angel Di Maria
Di Maria bisa dibilang merupakan salah satu sosok penyihir kala bermain. Saat bersama Real Madrid contohnya, dia bahkan dianggap seperti nyawa permainan tim.
Aksinya itu akhirnya bikin MU kepincut membelinya tiga tahun lalu. Namun, kepindahannya ke Inggris bisa dibilang salah besar. Dia gagal mengulang sukses seperti yang dilakukannya di Madrid atau Benfica.
Di Maria dianggap tak bisa adaptasi dengan baik. Hingga akhirnya dia dijual ke Paris Saint-Germain tepat saat baru setahun pindah.
3. Patrick Kluivert
AC Milan pada 1990-an dan 2000-an merupakan tim juara. Mereka memiliki perpaduan yang tepat antara individu dan pengalaman sehingga sukses meraih enam gelar Liga serta tiga Piala Eropa selama dua dekade tersebut.
Ketika klub memutuskan untuk membawa Patrick Kluivert yang sensasional ke Italia, penggemar klub di seluruh dunia merasa senang. Sebab pemain internasional Belanda itu telah tampil fenomenal pada waktunya di klub masa kecilnya, Ajax, dan telah memainkan peran penting saat memenangkan dua kali Eredivisie dan satu Liga Champions dalam 3 tahun.
Kepindahannya ke Milan dimulai dengan catatan bagus saat ia mencetak gol gemilang melawan Juventus dalam debutnya. Namun, ternyata itu menjadi musim yang tidak berjalan sesuai rencana bagi pemain Belanda itu. Milan finis di urutan ke-10 di Serie A dan Kluivert cuma mengemas 9 gol dalam 33 penampilan.
Barcelona kemudian datang untuk mendapatkan jasanya pada akhir musim 1997-98. Dia akhirnya menandatangani kontrak dengan raksasa Catalan itu pada hari terakhir bursa transfer.
4. Michael Owen
Michael Owen sudah tak diragukan merupakan mantan striker menakutkan di Inggris. Setelah berkembang melalui akademi Liverpool bersama Steven Gerrard dan Jamie Carragher, Owen sangat mengesankan di depan gawang. Dia cepat, memiliki visi besar dan mematikan.
Penampilannya memastikan Liverpool adalah tim yang harus ditakuti pada akhir tahun 90-an dan awal 2000-an. Sebagian besar percaya , Liverpool memiliki kesempatan untuk mengakhiri dahaga penantian gelar Liga Inggris bersama Owen.
Namun, itu tidak terjadi lantaran Owen memilih cabut. Owen pindah ke Real Madrid untuk menjadi bagian dari revolusi Galactico. Namun, cedera dan kehadiran banyak bintang lainnya membuat mantan pemenang Ballon d'Or itu menemukan waktu permainan yang sulit didapat.
Setelah menghabiskan waktu 12 bulan di Madrid, Owen memutuskan kembali ke Inggris dan menandatangani kontrak dengan Newcastle United. Bersama klub Tyneside itu, Owen juga tak terlalu cemerlang.