Serangan di Melbourne Diusut sebagai Kasus Terorisme

Kepolisian Victoria akan mengusut peristiwa penyanderaan dan penembakan di Melbourne sebagai kasus terorisme.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 06 Jun 2017, 06:54 WIB
Polisi anti-bom dikerahkan dalam teror sekaligus penyanderaan di Melbourne (AAP)

Liputan6.com, Melbourne - Kepolisian menjelaskan bahwa peristiwa penyanderaan seorang perempuan dan penembakan yang menewaskan dua orang di Buckingham Serviced Apartments di Melbourne, Australia akan diusut sebagai sebuah rangkaian kasus terorisme.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Polisi Victoria Graham Ashton.

Aparat penegak hukum juga telah merilis identitas pelaku yang melakukan penembakan hingga melukai tiga polisi.

Komisaris Polisi Ashton mengatakan, pelaku bernama Yacqub Khayre dan diketahui memiliki rekam jejak kriminal yang panjang. Demikian seperti diwartakan oleh ABC.net.au, Selasa (6/6/2017).

Khayre juga sempat diadili atas kasus terorisme karena diduga memiliki rencana untuk menyerang basis militer Australia di Holsworthy, Sydney, pada tahun 2009. Namun pengadilan memutuskan untuk membebaskan Khayre karena tidak cukup bukti untuk menjatuhkan vonis pidana.

Akan tetapi, tiga rekan tertuduh Khayre dinyatakan terbukti dan bersalah merencanakan serangan terorisme di Holsworthy Sydney. Menurut pengadilan, aksi terorisme itu dilakukan sebagai tindakan pembalasan atas aktivitas militer Negeri Kanguru di Timur Tengah.

Selain itu Komisaris Polisi Ashton menjelaskan, pihaknya akan mengusut insiden di Buckingham Serviced Apartments Melbourne sebagai sebuah kasus terorisme.

"Dia (Khayre) memiliki sejarah kriminal yang panjang. Menurut hasil penyelidikan sementara, dia banyak berkomentar terkait ISIS dan Al Qaeda. Dan tentunya karena itu, kami memasukkan peristiwa tersebut dalam kategori kasus terorisme," jelas Ashton kepada Abc News.

Sebuah peristiwa teror melanda wilayah kota Melbourne, tepatnya di Buckingham Serviced Apartments, Brighton, Victoria, pada pukul 16.00 waktu setempat. Peristiwa tersebut ditandai dengan aksi penembakan seorang pria bersenjata dan penyanderaan seorang perempuan di kompleks apartemen tersebut.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian menemukan satu jasad. Tak lama datang kabar mengenai penyanderaan di kawasan yang sama.

"Beberapa saat kemudian sebuah panggilan darurat muncul, menyatakan bahwa ada situasi penyanderaan seorang perempuan di dalam apartemen," tambah Crisp.

Tak lama setelah polisi tambahan tiba sekitar pukul 18.00, seorang pria bersenjata datang dari sisi lain kompleks apartemen dan melepas sejumlah tembakan kepada petugas.

"Sekitar pukul 18.00, seorang pria bersenjata yang datang dari sisi lain kompleks apartemen tiba-tiba mulai menembaki petugas polisi yang tengah memproses TKP penemuan jasad pada pukul 16.00 lalu. Polisi pun balas menembak. Dan pria bersenjata itu tewas di lokasi kejadian," ujar sang asisten komisaris.

Pria bersenjata tersebut dinyatakan tewas di lokasi kejadian. Sementara itu, tiga petugas kepolisian mengalami luka tembak.

Menurut laporan kepolisian, media lokal di Victoria, Channel 7, menerima telepon dari seorang individu yang mengklaim bahwa peristiwa di Buckingham Serviced Apartments Brighton merupakan aksi anggota organisasi teror ISIS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya