Liputan6.com, Jakarta Laga lanjutan Liga 1 antara Persegres Gresik United melawan Persela Lamongan yang digelar di Stadion Petrokimia Gresik, Senin (5/6/2017) malam, berakhir ricuh. Suporter Gresik, Ultrasmania masuk ke lapangan.
Kericuhan berawal dari gol kedua Ivan Carlos. Ultras mulai kecewa dengan kinerja tim. Di menit-menit akhir babak kedua, kembang api mulai menyala, bahkan terlihat beberapa kali di tribun sebelah Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Tak lama berselang, peluit wasit berbunyi tanda berakhirnya babak kedua, Ultrasmania mulai melompati pagar dan memasuki lapangan. Meski sempat dibubarkan pihak kepolisian, beberapa oknum suporter masih saja masuk dan turun ke lapangan.
Mereka mulai berjalan mendekati bench pemain dan meneriakkan untuk membubarkan manajemen (manajemen Persegres). Tampak ribuan suporter sudah di dalam lapangan.
Selain meminta dicopotnya manajemen Persegres, Ultras juga mulai bertindak anarkis dengan membakar papan reklame di pinggir lapangan.
Tidak hanya itu, gawang sebelah utara juga ikut dibakar. Api berhasil dipadamkan oleh mobil pemadam yang ada di lapangan.
Melihat kejadian itu, pelatih Persegres, Hanafi, menanggapi kerusuhan ini sebagai hal yang biasa.
"Itu wajar apa yang dilakukan mereka, mungkin ini sebagai bentuk kekecewaan suporter karena tim nya kalah," ungkap Hanafi di jumpa pers setelah pertandingan. (Dimas Angga P)