Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mewaspadai kendaraan yang kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada beberapa titik yang diperkirakan menjadi lokasi kemacetan saat mudik Lebaran 2017.
Kepala BPH Migas Fanshurullah As mengatakan, beberapa titik yang diwaspadai menjadi lokasi kemacetan adalah di jalur Pantai Utara Jawa. Lokasinya, pintu keluar tol wilayah Brebes dan tol dari Brebes Timur sampai Weleri. Di lokasi ini, kendaraan roda empat harus keluar tol terlebih dahulu kemudian masuk lagi di Ngaliyan.
"Ini potensi yang kita khawatirkan, dalam kondisi sebelum Idul Fitri saja sudah macet 3 km di sana, apalagi nanti bila terjadi kemacetan luar biasa," kata Fanshurullah, di Jakarta, Selasa (6/6/2017).
Baca Juga
Advertisement
Upaya mengantisipasi kendaraan pemudik kehabisan BBM saat macet pada titik yang telah diwaspadai tersebut, akan disediakan outlet penjualan BBM tambahan dengan harga resmi.
"Jadi sepanjang jalan tol, baik dari Brebes sampai Ngaliyan, kemudian dari Semarang sampai Surabaya ada 65 km, ini semua yang kita koordinasikan. Ini nanti banyak sekali titik-titik tambahan untuk menyiapkan BBM yang standby," dia menjelaskan.
Fanshurullah mengungkapkan, sebagai koordinator posko mudik 2017, pihaknya telah membuat tim pemantau penyediaan energi saat musim mudik 2017. Hal ini untuk mengatasi kendala jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kendaraan yang kehabisan BBM akibat macet panjang di Brexit.
"Tidak mampu kita atasi di Brexit, jangan sampai terjadi lagi seperti di 2016," dia menegaskan.
Senior Vice President Fuel Retail Marketing Gigih Wahyu Hari Irianto mengungkapkan, belajar dari pengalaman tahun lalu, saat kondisi lalulintas macet, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak bisa diakses akibat tertutup kendaraan.
Terkait ini, Pertamina telah menyiapkan pasukan khusus yang menggunakan armada sepeda motor untuk membawa BBM kemasan, pasukan tersebut nantinya akan mendatangi kendaraan masyarakat yang kehabisan BBM di tengah jalan akibat macet mudik 2017.
Ini juga demi mengurangi aksi spekulan yang menjual BBM dengan harga yang di atas harga normal. "Pengalaman itu Pertamina menyiapkan langkah yang prudent, sehingga kita bisa antisipasi. Lonjakan harga terjadi penyumbatan di SPBU, minyaknya ada, di luar SPBU tapi dipenuhi. Jadi tidak bisa keluar sehingga tertutup semua akses, sehingga dimanfaatkan oknum tertentu menjual BBM di luar harga normal. Pertamina juga buat skenario buat armada cadangan speda motor pun disiapkan," tutup Gigih.