Liputan6.com, Jakarta - Ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) Apple tak hanya milik pengembang aplikasi berusia muda. Buktinya, seorang perempuan 82 tahun (sebelumnya ditulis 81 tahun) ikut hadir di ajang tahunan Apple yang digelar di San Jose, California, Amerika Serikat itu.
Dia adalah Masako Wakamiya, seorang pensiunan pegawai bank yang merasa gelisah sebab saat ini aplikasi gim untuk lansia sangat sedikit jumlahnya. Padahal, menurut Wakamiya, lansia menghabiskan waktu yang lebih sulit dibandingkan dengan remaja.
Sadar akan hal itu, wanita asal Jepang itupun memutuskan untuk mengikuti pelajaran coding secara online.
"Aku tak melihat satupun aplikasi khusus untuk lansia, sehingga aku memutuskan membuatnya sendiri," demikian kata Wakamiya sebagaimana Tekno Liputan6.com rangkum dari Fortune, Selasa (6/6/2017).
Seperti kebanyakan lansia, di masa mudanya ia tak kenal komputer. Baru pada usia 60 tahun, dirinya mulai menggunakan komputer. Kemudian, ia mulai membuat sebuah aplikasi gim pada Maret lalu. Gim yang dibuatnya berdasarkan sebuah festival boneka Jepang Hinamatsuri untuk merayakan kesehatan dan kesejahteraan anak perempuan.
Wakamiya membuat gim ini lebih ramah terhadap lansia, yakni dengan menghadirkan kecepatan lambat dan narator yang berbicara perlahan. Aplikasi bernama Hinadan itupun bisa diunduh di Apple Store.
Baca Juga
Advertisement
Upaya pantang menyerah Wakamiya membesut aplikasi ternyata berhasil membawanya menghadiri konferensi pengembang WWDC Apple. Ia sekaligus menjadi pengembang paling tua yang mengikuti ajang tahunan Apple itu.
Tak cukup membuat satu aplikasi, Wakamiya pun begitu bersemangat membesut lebih banyak aplikasi lainnya. Ia juga mengaku sudah memiliki ide lain untuk membesut aplikasi lainnya.
Wakamiya juga berharap dirinya bisa mempelajari lebih banyak tentang coding selama WWDC. "Kini, teknologi telah menjadi hobi terbaru saya," tutur Wakamiya.
Kehadiran Wakamiya di WWDC tahun ini diketahui merupakan bagian dari program beasiswa Apple yang memberikan ribuan tiket gratis bagi pengembang di seluruh dunia yang berhasil membuat aplikasi di perangkat Apple.
Beasiswa tersebut juga merupakan bagian dari dorongan Apple membuat lebih banyak anak muda menggunakan produk dan layanan Apple. Tahun lalu, Apple merilis sebuah aplikasi iOS baru, Swift Playground yang mengajarkan anak-anak dan remaja untuk membuat aplikasi mobile dengan bahasa pemrograman Apple, Swft.
Berdasarkan pernyataan Apple, WWDC kali ini lebih bersifat internasional dari yang sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan undangan Apple untuk siswa dari SD, SMP, hingga SMA.
Senior Director of Developer Marketing Apple Esther Hare mengatakan, Apple tak hanya mencari pengembang muda. "Kami ingin pengembang aplikasi Apple berasal dari berbagai latar belakang," kata Hare.
Hal inilah yang membuat Apple tertarik dengan keinginan Wakamiya membuat aplikasi.
(Tin/Cas)