Liputan6.com, Gorontalo - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM) setempat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di bulan Ramadan.
Langkah itu sekaligus uji sampel terhadap sejumlah makanan dan minuman yang dijual para pedagang di bawah kaki Menara Limboto. Dari hasil pengujian, petugas menemukan salah satu makanan yang dijual oleh pedagang mengandung zat pewarna tekstil.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 16.00 Wita, para petugas mulai mengambil sampel makanan dan minuman dari para pedagang jajanan buka puasa bulan Ramadan yang berjualan di sekitar Menara Limboto. Dari hasil pengujian, sejumlah takjil maupun minuman es tak mengandung zat berbahaya.
Hanya saja, sebuah jajanan anak-anak, yakni arum manis, positif mengandung zat pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh. Kepada petugas, Marten Saludini (35), si pedagang, mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui makanan yang dijualnya itu mengandung zat pewarna.
Baca Juga
Advertisement
"Memang dulu, pada tempat pembuatan arum manis (kembang gula) ini sering digunakan zat pewarna, tapi sekarang sudah tidak," ujar Marten.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Sujono Kai mengatakan, sasaran dari pemeriksaan ini adalah makanan maupun minuman yang mengandung zat pewarna tekstil yang berbahaya jika dikonsumsi.
"Dari hasil pemeriksaan kami menemukan satu makanan yang positif mengandung zat tersebut, sehingga kami melakukan penyitaan terhadap makanannya, serta bahan-bahan pembuatnya," kata Sujono.