Uang Pecahan Kecil untuk Lebaran di Sumsel Rp 808 Miliar

Penukaran uang pecahan baru akan disiapkan Bank Indonesia Kanwil Sumsel dengan memasok uang pecahan baru.

oleh Nefri Inge diperbarui 06 Jun 2017, 18:30 WIB
Transaksi jual beli dengan uang pecahan baru (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Menjelang perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah mendatang, Bank Indonesia akan menyiapkan uang pecahan kecil yang biasa digunakan masyarakat untuk membagikan tunjangan hari raya (THR).

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) akan menyiapkan uang kertas dengan pecahan nominal kecil sebanyak Rp 808 miliar.

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Sumsel Rudy Hairuddin mengungkapkan masyarakat masih menyukai uang dengan jumlah pecahan kecil untuk dibagikan saat Lebaran mendatang.

“Kita menyediakan uang pecahan kecil yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 351,2 miliar. Tahun ini disiapkan sebesar Rp 808 miliar,” ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (6/6/2017). 

Uang ratusan miliar ini terdiri dari uang pecahan Rp 1.000 sebanyak Rp 10 miliar, uang Rp 2.000 sebanyak Rp 49 miliar, uang Rp 5.000 sebanyak Rp 163 miliar, uang Rp 10.000 sebanyak Rp 227 miliar, dan uang kertas Rp 20.000 sebanyak Rp 359 miliar.

Dari tahun kemarin, masyarakat Sumsel lebih banyak meminta uang pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000. Sebagian uang yang akan dicairkan merupakan uang baru keluaran tahun emisi 2016 lalu.

“Momen ini juga akan kita manfaatkan untuk menyosialisasikan uang baru ke warga Sumsel secara merata,” katanya.

Untuk mempermudah dijangkau ke masyarakat, Bank Indonesia bekerja sama dengan perbankan di Sumsel untuk menyebarkan uang THR tersebut. Pihaknya juga akan membuka layanan kendaraan kas keliling, seperti di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern untuk penukaran uang rupiah baru.

Pihaknya pun mengingatkan agar saat penukaran uang baru, terutama uang keluaran tahun emisi 2016 dilakukan secukupnya saja. Melihat pengalaman tahun lalu, uang baru yang keluar pada akhirnya akan ditabung kembali ke bank.

Di masyarakat sendiri, uang baru tahun emisi 2016 yang dikeluarkan Bank Indonesia cukup sulit didapatkan. Hal ini juga dirasakan oleh Siti Aisyah, pedagang nasi Pondok Hijau di kawasan Pasar Lemabang Palembang.

Kendati sering melakukan transaksi dengan para pelanggannya, namun ia sering mendapatkan uang keluaran lama.

“Susah dapat uang pecahan baru tahun 2016. Kalaupun ada, kondisinya sudah lecek dan tidak bisa digunakan untuk dibagikan sebagai THR ke keluarga,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya