Liputan6.com, Osaka - Kansai Bali Dance Festival kembali diselenggarakan di Kuil Kishiki, Kishiwada pada 3 Juni 2017. Kegiatan yang telah diselenggarakan untuk ke-9 kalinya tersebut dibuka oleh Wali Kota dan Konjen RI Osaka.
Kumandang gamelan Bali dan kemeriahan tarian dari Pulau Dewata yang dibawakan oleh sanggar tari dan gamelan Bali di wilayah Kansai terlihat memikat para penonton, yang semakin sore semakin banyak berdatangan. Hampir keseluruhan pengisi acara adalah warga Jepang yang telah sangat fasih menari dan menabuh alat musik khas itu.
Advertisement
Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Rabu (7/6/2017), kegiatan itu diawali dengan pawai tabuhan gendang dan gamelan dengan berjalan kaki sekitar 1,5 km dari Stasiun Takojizo menuju Kuil Kishiki.
Sebanyak 10 tarian Bali mengisi acara yang berlangsung hingga pukul 20.00 malam. Tarian yang ditampilkan di antaranya Pendet, Jaya Semara, Kembang Girang, Nelayan, Legong Playon, Joged Bumbung, Wiranijaya, Rejang Renteng, Rejang Dewa, Garuda Wisnu. Tarian Joged Bumbung bersifat interaktif dan mengajak para penonton untuk turut tampil menari.
Selain menyaksikan penampilan kesenian, para pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner di tenda-tenda bazar seputar area acara. Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Osaka turut mengisi stand, dengan menyajikan aneka makanan kecil dan minuman tradisonal Indonesia seperti nasi goreng, siomay dan kerajinan tangan serta batik.
Informasi mengenai destinasi pariwisata baik Bali maupun "10 Bali Baru" turut dipromosikan oleh KJRI Osaka.
Guna memperoleh masukan terkait persepsi masyarakat Jepang terhadap Indonesia, KJRI Osaka menyebarkan angket kepada para pengunjung, yang juga diundi untuk mendapatkan hadiah berupa 2 kerajinan perak Indonesia dan 1 tiket penerbangan Osaka-Denpasar pulang pergi.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang meriah dari masyarakat seputar Kansai, Jepang dan merupakan kegiatan yang sangat dinanti dari tahun ke tahun.