Lebaran Betawi ala Tempo Dulu

Lebaran telah berlalu. Namun ratusan warga Jakarta, khususnya warga Betawi menggelar Lebaran ala Betawi dalam suasana Jakarta Tempo dulu.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Sep 2010, 13:18 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Lebaran telah berlalu. Namun ratusan warga Jakarta, khususnya warga Betawi menggelar Lebaran ala Betawi dalam suasana Jakarta Tempo dulu. Sebuah tanah kosong yang terletak di Kecamatan Kembangan, dekat kantor Walikota Jakarta Barat disulap menjadi Kampung Betawi.

Berbagai acara digelar seperi perlombaan busana, perlombaan Abang None Jakarta, dan atraksi pencak silat. Ratusan warga pun sejak pagi tadi bersilaturahmi.

Saat mendatangi Kampung Betawi, Tim SCTV berkunjung ke sebuah rumah bercat hijau dan bergaya khas betawi. Tuan rumah tersebut adalah Walikota Jakarta Barat, Burhanuddin.

Sementara di sekeliling rumah tersebut berdiri beberapa tenda putih. Salah satunya tenda Dodol Betawi.

Menurut Burhanuddin, Lebaran yang digelar di pekan kedua usai Lebaran tersebut memang sengaja diadakan. "Ini kebetulan saja. Tradisi ini sangat mengakar di tiap pribadi Betawi dan nilainya Islami," kata Burhanuddin, Jakarta, Sabtu (25/9).

Saat memasuki rumah itu, berbagai panganan khas Betawi tersaji di meja tamu, seperti kue pepe dan putu mayang. Warna-warna makanan kecil khas Betawi ini sangat menggoda untuk segera disantap. Tak lupa pula wajik khas Betawi. Konon, pembuatan wajik dilakukan ibu-ibu yang dalam kondisi bersih. Artinya, wajik itu hanya dibuat ibu-ibu yang tidak sedang datang bulan alias menstruasi.

"Wajik ini berbeda dari yang lainnya. Bersih lahir dan batin. Jadi yang makan nikmatnya utuh," imbuh Burhanuddin.

Tak hanya panganan, sebotol bir pletok berdiri tegak di antara kerumunan panganan khas Betawi. Bir yang terbuat dari ramuan rempah-rempah dan dipadukan dengan air gula itu dipercaya dapat menghangatkan tubuh si peminum. "Jangan identikkan bir dengan yang negatif. Ini bir tanpa alkohol. Ini halal," jelas Burhanuddin. (MEL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya