Krisis Timur Tengah, Filipina Larang Pekerjanya ke Qatar

Krisis Teluk menyebabkan Filipina melarang warganya ke Qatar. Larangan tersebut disampaikan Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Bello.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Jun 2017, 13:05 WIB
Kedutaan Filipina di Doha, Qatar. (Facebook)

Liputan6.com, Manila - Krisis Timur Tengah dan pertikaian diplomatik Qatar dengan Arab Saudi Cs juga berdampak terhadap Filipina. Negara pimpinan Rodrigo Duterte itu dilaporkan melarang para pekerjanya bepergian ke Qatar untuk sementara waktu.

Saat ini tercatat lebih dari dua juta orang Filipina bekerja di Timur Tengah. Lebih dari 140.000 orang berada di Qatar.

Saat ini Qatar tengah diisolasi oleh negara tetangganya, dengan tuduhan mendukung kelompok teroris dan ekstremis.

Pemerintah Filipina mengatakan pihaknya prihatin tentang efek krisis tersebut terhadap pekerja asing di luar negeri. Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Bello mengatakan, larangan itu akan berlaku sampai situasi Qatar dianggap aman.

"Ada begitu banyak rumor liar yang terjadi di sekitar, mengatakan banyak hal tidak berjalan dengan baik di sana (Qatar)," kata Bello pada Selasa waktu setempat seperti yang dikutip dari BBC, Rabu (7/6/2017).

Jutaan warga Filipina yang bekerja di luar negeri di antaranya berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, awak kapal, pekerja konstruksi, dan perawat.

Sejumlah negara Teluk kaya minyak seperti Arab Saudi menjadi tuan rumah hampir satu juta orang Filipina dan warga Qatar.

Bank sentral Filipina memperkirakan uang yang dikirim kembali oleh pekerja asing tahun lalu sebesar US$ 26,9 miliar setara Rp 387 triliun, atau sekitar 10 persen dari produk domestik bruto.

Pemerintah Filipina juga mengatakan salah satu kekhawatiran utama adalah risiko kemungkinan kekurangan pangan di Qatar. Sebab, negara itu mengimpor sekitar 90 persen dari produksinya.

Pemerintah Qatar pada Senin, 5 Juni mengatakan telah mengambil semua langkah, yang diperlukan untuk memastikan kehidupan di sana berjalan seperti biasa meski di bawah blokade. Masyarakat pun diminta untuk tak panik.

Qatar sangat tergantung pada pekerja asing. Lebih dari setengah populasinya, 2,5 juta orang berasal dari luar negeri.

Para pekerja dari India, Nepal, dan Bangladesh juga banyak yang berada di Qatar. Umumnya mereka bekerja di bidang konstruksi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya