Orang Botak Jadi Tumbal Ritual Ilmu Gaib di Mozambik

Polisi Mozambik mengeluarkan peringatan bahwa mereka yang berkepala botak dapat menjadi target serangan ritual ilmu gaib. Apa alasannya?

oleh Citra Dewi diperbarui 07 Jun 2017, 18:00 WIB
Ilustrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Quelimane - Polisi di Mozambik mengeluarkan peringatan bahwa mereka yang berkepala botak dapat menjadi target serangan ritual ilmu gaib. Peringatan itu dikeluarkan setelah dua pria botak dibunuh secara brutal dan bagian tubuhnya digunakan dalam ritual tersebut.

"Bulan lalu, pembunuhan dua pria berkepala botak memicu penangkapan dua tersangka," ujar juru bicara kepolisian nasional, Inacio Dina, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (7/6/2017).

"Motif mereka berasal dari kepercayaan gaib dan budaya, yaitu berpikir bahwa orang botak memiliki banyak harta," ujar Dina.

Dua pria yang berusia di atas 40 tahun tersebut dibunuh di Milange, wilayah yang terkenal melakukan penganiayaan terhadap albino.

"Salah sau dari mereka ditemukan dengan kepala terpenggal dan organnya telah dikeluarkan," ujar juru bicara pasukan keamanan Provinsi Zambezia, Miguel Caetano.

Kedua tersangka yang ditangkap adalah warga negara Mozambik yang berusia sekitar 20 tahun. Menurut Caetano, organ korban digunakan para dukun untuk kliennya yang berasal dari di Tanzania dan Malawi dalam ritual ilmu gaib agar mendapatkan kekayaan.

Itu merupakan kali pertama pria berkepala botak menjadi korban serangan berlatar belakang ritual ilmu gaib di wilayah tersebut.

Sementara itu Dina membandingkan serangan itu dengan albino, di mana bagian tubuh mereka digunakan dalam ritual ilmu gaib.

Menurut PBB, lebih dari 100 serangan terhadap albino telah tercatat di Mozambik sejak 2014. Kebanyakan serangan itu terjadi di bagian pusat dan utara negara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya