Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Rabu pekan ini. Namun rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Rabu (7/6/2017), rupiah dibuka di angka 13.310 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.297 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.297 per dolar AS hingga 13.342 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,22 persen.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.307 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.285 per dolar AS.
Dolar AS tidak banyak bergerak pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar sangat berhati-hati melakukan transaksi karena ada akan ada beberapa kejadian penting dalam beberapa hari ke depan.
Beberapa kejadian tersebut adalah pemilihan umum Inggris, keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa dan juga kesaksian mantan Direktur FBI James Comey. "Sebenarnya dolar AS banyak tekanan tetapi karena tak banyak ditransaksikan maka pelemahannya tak besar dan cenderung stagnan," jelas analis senior pasar uang IG Securities, Junichi Ishikawa.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, dolar AS melemah dan untungkan rupiah. Sayangnya, tak ada faktor domestik yang mampu mendorong penguatan rupiah sehingga rupiah justru melemah tipis.
Saat ini pelaku pasar sedang menunggu data consumer confidence index yang diperkirakan naik. "Ruang penguatan rupiah diperkirakan masih terbuka," jelas dia.