Bahaya Selalu Santap Mi Instan Setiap Sahur di Bulan Ramadan

Dengan uang yang sedikit, menu sahur apalagi yang bisa didapatkan selama puasa Ramadan selain mi instan?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Jun 2017, 20:00 WIB
Dengan uang yang sedikit, menu sahur apalagi yang bisa didapatkan selama puasa Ramadan selain mi instan?

Liputan6.com, Jakarta Menu sahur paling murah dan mudah didapat oleh para anak kos adalah mi instan. Cukup mengeluarkan uang sebesar Rp8 ribu, anak kos sudah bisa menyantap seporsi mi instan dicampur telur dan gorengan satu buah.

Melihat menu sahur yang seperti ini, Dokter Spesialis Gizi Klinis, Diana F Suganda, mengimbau, agar anak kos lebih berhati-hati dalam memilih menu sahur selama puasa Ramadan.

"Anak kos mesti hati-hati, kebanyakan makan makanan instan juga tak baik. Baik mi instan maupun makanan kaleng tinggi sodium. Sodium itu garam. Dan garam bisa bikin haus serta dehidrasi," kata dokter spesialis gizi klinis, Diana F Suganda, kepada Health Liputan6.com, Kamis, 25 Mei 2017. 

Sarden memang ikan, yang semestinya kaya sumber protein yang punya efek mengenyangkan lebih lama. Akan tetapi, makanan kalengan perlu 'pengawet' supaya makanan itu dapat bertahan lama.

"Bukan tidak boleh. Boleh saja, tapi jangan setiap hari juga," kata dia.

Sekali pun mi instan yang disantap ada sayur dan sumber proteinnya, tetap saja kurang sehat. Yang ditakutkan adalah kandungan garam dari mi instan tersebut. "Akumulasi di badan jadi tidak bagus," kata Diana menekankan.

Anak kos, kata dia, masih bisa hidup sehat meski uang pas-pasan. Menurut dia, rata-rata harga seporsi mi instan dan telur di warung-warung adalah Rp8 ribu. Dengan uang yang sama, anak kos bisa mendapatkan makanan sahur yang menyehatkan, yang dibeli di Warung Tegal.

"Uang sebesar itu kalau di warteg bisa beli nasi, telur ceplok, tahu, dan sedikit sayuran. Kandungan gizinya lebih bagus," kata Diana memberikan tips menu makanan sehat dan murah untuk anak kos selama puasa Ramadan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya