Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang enggan keluar kamar dan bersosialisasi saat menghadapi stres dan depresi. Padahal kesendirian justru menjerumuskan Anda ke kondisi yang lebih kronis.
Selain menguatkan komunikasi intrapersonal kepada Tuhan, untuk mengelola stres dan mencegah depresi tiap individu harus melakukan kebiasaan sehat mulai dari diet hingga bertukar pikiran dengan orang terdekat. Sebab, jika stres dan depresi tidak teratasi, masalah kejiwaan lainnya bisa melanda.
Advertisement
Dilansir dari Health Line, Kamis (8/6/2017) pakar kejiwaan menyarankan kepada setiap orang yang mengalami stres dan depresi untuk berinteraksi senormal mungkin dengan teman dan keluarga.
Mendapatkan dukungan dari orang terkasih dapat membantu Anda merasa lebih nyaman dan percaya diri. Namun, jangan keburu berkecil hati jika Anda enggan mengkomunikasikan masalah kepada mereka, Anda bisa pergi ke tempat yoga atau meditasi dan temukan lingkungan serta ketenangan baru dis ana.
Dr. Jason Evan Mihalko, psikolog dari Harvard Square, Cambridge, mengatakan kegiatan ini dipercaya dapat menangkal stres dan depresi, karena gerakan meditasi dan yoga dapat membuat tubuh dan pikiran lebih rileks.
"Melalui latihan pernapasan dalam yang sederhana, memvisualisasikan pemandangan yang menyenangkan, atau menenangkan diri melalui indra, kita dapat mendorong respons relaksasi," Evan menjelaskan.