Liputan6.com, Jambi - Gubernur Jambi Zumi Zola ikut menyesalkan peristiwa perampasan uang milik Suratman, kakek 94 tahun yang seorang pedagang pisang keliling. Kejadian yang dialaminya itu sempat terekam video amatir dan menjadi viral.
Rabu siang, 7 Juni 2016, Zumi Zola baru saja pulang dari Jakarta. Bersama beberapa staf dan ajudan, ia langsung mendatangi rumah kakek Suratman yang berada di Jalan Bangka, RT 14, Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
"Kakek Suratman tadi sudah menceritakan semua yang dialaminya, bahwa uang hasil jualan pisang yang hilang rencananya digunakan untuk membayar kursi yang telah dipesan," ujar Zumi Zola.
Menurut Zola, kejadian yang menimpa Suratman agar menjadi pelajaran dan masyarakat bisa lebih peduli dengan sesama. Terutama, kepada mereka yang kondisi ekonominya sulit.
Kepada kakek Suratman, Zumi Zola memberikan bantuan senilai Rp 5 juta untuk membantu melunasi kursi yang sudah dipesan sang kakek. Sebelum pamit pulang, Zola menyempatkan untuk memborong semua dagangan pisang kakek Suratman yang ada di gerobak.
"Ini semua pisang kakek saya beli semua. Ini saya beli Rp 500 ribu. Sisanya bisa buat persiapan Lebaran karena Kakek Suratman memiliki banyak cucu dan buyut," ucap Zumi Zola.
Baca Juga
Advertisement
Kakek Suratman mengaku sangat gembira sekaligus terharu dengan kedatangan Gubernur Zumi Zola ke rumahnya. Ia tak menyangka kejadian yang menimpanya itu banyak mengundang simpati masyarakat luas, bahkan sampai seorang gubernur pun mendengarnya.
"Saya sangat bersyukur, terima kasih banyak kepada Pak Gubernur dan masyarakat semua. Hanya dengan doa saya bisa membalasnya," ucap Suratman terbata-bata.
Peristiwa yang menimpa kakek kelahiran Jawa Tengah, 7 November 1923 itu sempat terekam video amatir yang diunggah akun Facebook bernama TommyReza Chokolatoz pada Selasa, 6 Juni 2017 yang kemudian menjadi viral. Dalam video berdurasi sekitar empat menit itu, Kakek Suratman terlihat panik dan berteriak habis kerampokan.
Pada keterangan video dijelaskan, sang kakek baru saja kehilangan uang Rp 1,1 juta usai seseorang yang mengendarai mobil mendekatinya berpura-pura ingin membeli pisang. Alasan malu karena puasa, sang sopir meminta kakek Suratman membawakan pisang seharga Rp 15 ribu ke dalam mobil.
Saat berada di dalam mobil, sang sopir justru mengunci pintu mobil dan kemudian mengambil paksa uang yang ada di saku Kakek Suratman. Setelah itu, sang sopir memaksa keluar Kakek Suratman dari dalam mobil dan langsung berlalu.
Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolsek Kotabaru, AKP Hendra Manurung. Usai memonitor media sosial, Hendra beserta jajarannya langsung menuju TKP dan mencari rumah sang Kakek Suratman. Selasa malam, anggota Polsek Kotabaru berhasil menemukan rumah sang kakek sekaligus meminta keterangannya.
Kepada AKP Hendra, sang kakek justru enggan membuat laporan resmi kepada polisi dan mengaku ikhlas atas peristiwa perampokan yang dialaminya. Alasannya, uang tabungannya yang hilang itu sudah diganti oleh warga yang simpati. Sejumlah warga sudah membelikan kursi yang dipesan Kakek Suratman untuk persiapan Lebaran.
"Karena ini di wilayah hukum saya dan tidak ada laporan, saya mengambil kebijakan tetap menyelidiki kasus ini agar tidak terulang di kemudian hari. Sejumlah saksi akan dimintai keterangan," ujar Hendra.