Liputan6.com, Ternate - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan pengawalan ekstra ketat di wilayah Maluku Utara dari ancaman teroris. Jenderal bintang empat itu mengetatkan pengamanan khususnya di Pulau Morotai, Maluku Utara.
Pengawalan ekstra ketat dilakukan dengan menambah pasukan di pinggir-pinggir pantai. Panglima TNI juga memerintahkan Komando Armada Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) menggencarkan patroli di laut.
"Ini karena Morotai sebagai pulau terluar yang memiliki berbagai ancaman, salah satunya kelompok teroris yang ada di Marawi, Filipina," kata Gatot usai melakukan silaturahmi dan safari Ramadan, di Masjid Raya Almunawar, Ternate Tengah, Rabu malam, 7 Juni 2017.
Selain itu, pihaknya juga menambah armada pengintai dari TNI AU untuk mengawasi Pulau Morotai dari udara. Ada pula beberapa kapal TNI AL serta penambahan satu kompi personel untuk menjaga Kabupaten Pulau Morotai.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau ada yang memantau dari udara, mereka bisa meneruskan laporan kepada prajurit yang ada di darat," ucapnya.
Saat ditanya terkait beberapa titik rawan di Bumi Moloku Kieraha itu, kata Gatot, pihaknya tidak mengenal titik-titik yang menjadi rawan. Ia menyatakan semua pantai harus menjadi fokus.
"Untuk pengamanan ini, TNI dan Polri tidak bisa mengamankan sendiri, jika tidak ada bantuan dari masyarakat," ujarnya.
Gatot menyatakan pengamanan Morotai merupakan salah satu agenda prioritas Presiden Jokowi, setelah peningkatan pengamanan Natuna. "Sebab, Morotai termasuk pulau yang akan kita bangun dengan beberapa kekuatan alutsista yang ada, berdasarkan pelaksanaan dan tahapan-tahapan," katanya.
Panglima TNI berharap seluruh lapisan masyarakat Maluku Utara untuk tetap bersama-sama dengan TNI dan Polri menjaga pantai dari berbagai ancaman. Selain itu, ia juga mengajak warga selalu waspada atas kedatangan orang-orang asing di wilayah mereka.
"Masyarakat, saya harap langsung melakukan laporan kepada aparat setempat, jika ada orang yang dicurigai, baik itu di kepolisian dan TNI maupun Pemda untuk ditindaklanjuti," katanya.