Permainan Gasing Masih Jadi Pilihan Ngabuburit

Permainan tradisional gasing ini masih menjadi incaran anak dan orang dewasa saat habiskan waktu untuk ngabuburit

oleh Winda Ayu Larasati diperbarui 08 Jun 2017, 09:03 WIB

Liputan6.com, Bojonegoro Gasing diputar, gasing pun diadu. Anak-anak berusaha menjatuhkan kayu berputar tersebut milik lawannya. Aktivitas ini kerap dilakukan puluhan anak di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas Bojonegoro, setiap jelang waktu berbuka puasa atau ngabuburit.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (7/6/2017) permainan tradisional adu gasing yang dalam bahasa Jawa disebut 'kekean' ini jadi ajang ngabuburit di bulan Ramadan.

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga turut menyalurkan hobi bermain gasing, seperti masyarakat suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Selain melestarikan kesenian tradisional yang berusia ratusan tahun, bermain gasing yang dalam bahasa sasak 'begasingan' ini juga jadi ajang menjalin silaturrahmi.

Butuh keahlian khusus untuk memainkan gasing berukuran 20 hingga 30 cm ini. Tapi yang pasti gasing bisa jadi pilihan di tengah maraknya permainan modern.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya