Liputan6.com, Bojonegoro Gasing diputar, gasing pun diadu. Anak-anak berusaha menjatuhkan kayu berputar tersebut milik lawannya. Aktivitas ini kerap dilakukan puluhan anak di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas Bojonegoro, setiap jelang waktu berbuka puasa atau ngabuburit.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (7/6/2017) permainan tradisional adu gasing yang dalam bahasa Jawa disebut 'kekean' ini jadi ajang ngabuburit di bulan Ramadan.
Advertisement
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga turut menyalurkan hobi bermain gasing, seperti masyarakat suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Selain melestarikan kesenian tradisional yang berusia ratusan tahun, bermain gasing yang dalam bahasa sasak 'begasingan' ini juga jadi ajang menjalin silaturrahmi.
Butuh keahlian khusus untuk memainkan gasing berukuran 20 hingga 30 cm ini. Tapi yang pasti gasing bisa jadi pilihan di tengah maraknya permainan modern.