Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih sulit dikejar lawan-lawan politiknya. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu malah semakin meningkat.
Berdasarkan survei Indo Barometer pada 17-23 Mei 2017, dari 20 nama calon presiden yang disebutkan, nama Jokowi bertengger di puncak teratas dengan tingkat pemilihan 32,9 persen, menyusul Prabowo Subianto 27,88 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 1,6 persen, Anies Baswedan 1,1 persen, dan Surya Paloh 0,8 persen.
Advertisement
Nama Jokowi tetap berada di puncak jika disandikan dengan 3 tokoh lainnya. Jokowi memperoleh dukungan 35,8 persen, lebih besar bila dibandingkan Prabowo Subianto yang hanya memperoleh 29,5 persen, Anies Baswedan 1,5 persen, dan Agus
Harymurti Yudhoyono 0,6 persen.
"Elektabilitas Jokowi naik 5,5 persen dibanding sebelumnya yang berada di angka 30,3 persen. Begitu juga Prabowo naik 3,2 persen, dari 26,3 persen ke 29,5 persen," demikian tertulis dalam keterangan Indo Barometer, Rabu 7 Juni 2017.
Survei yang digelar di seluruh wilayah Jawa Barat dengan melibatkan 800 responden ini, juga memperlihatkan kecenderungan masyarakat terhadap partai politik.
Jika Pemilu Legislatif digelar saat ini, masyarakat Jawa Barat lebih memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni 11,4 persen suara. Disusul Golkar 8,1 persen, Gerindra 7,1 persen, PKS 4,4 persen, dan PPP 2,5 peren.
"Komposisi ini mirip dengan hasil survei Februari 2017. Walaupun terjadi penurunan elektabilitas pada semua partai, namun jumlah yang belum memutuskan naik dari 44,9 persen ke 58,8 persen," demikian keterangan Indo Barometer.
Disebutkan juga, dalam survei tidak terlihat kenaikan suara partai-partai pendukung Anies-Sandi yang menang di Pilkada DKI Jakarta 19 April 2017.
Indo Barometer menggelar survei ini dengan menggunakan metode multistage random sampling dan margin error kurang lebih 3,46 persen.
https://www.vidio.com/watch/760261-polri-akan-bicarakan-pemulangan-rizieq-shihab-dengan-kepolisian-arab-saudi