Akibat Operasi, Pria Ini Alami Disfungsi Ereksi Permanen

Setelah melakukan operasi, seorang pria 58 tahun mengalami permasalahan ereksi.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 08 Jun 2017, 18:30 WIB
Setelah melakukan operasi, seorang pria 58 tahun mengalami permasalahan ereksi.

Liputan6.com, Jakarta Seorang penderita kanker usus besar mengalami efek samping yang aneh setelah operasi. Pria berusia 58 tahun tersebut mengalami ereksi yang menyakitkan dan berkepanjangan selama berjam-berjam atau disebut priapism.

Seperti diberitakan Daily Star, Kamis (8/6/2017), pasien diketahui menjalani operasi untuk mengangkat sisi kanan usus besarnya. Tapi setelah operasi, dia mulai ereksi.

Setelah menunggu seharian tanpa memberitahu pihak medis karena malu, penis pasien menjadi bengkok hingga akhirnya dia putus asa dan memberi tahu dokter.

"Ereksi lama seringkali mengakibatkan masalah yang serius. Ini karena darah terperangkap di penis," kata ahli urologi.

Beruntung, sehari setelah kejadian itu, pria itu pulih berkat suntikan obat yang disebut phenylephrine. Namun karena priapisme telah berlangsung lama dan pengobatan sempat tertunda, pria tersebut mengalami disfungsi ereksi permanen (ED).

Kasus ini kemudian dilaporkan ke BMJ Case Reports. Diduga, efek samping terjadi karena anestesi umum yang disebut propofol yang digunakan selama operasi. Obat bius ini diketahui dapat mempengaruhi relaksasi otot polos yang berperan dalam proses ereksi.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya