Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa film komik, kita pernah mendengar putri Afrika-Amerika bernama Tiana, satu-satunya putri yang memiliki lesung pipit dalam tayangan Disney.
Ada juga Mulan, seorang putri yang ilhamnya diambil dari Hua Mulan dalam legenda kuno China. Ia adalah seorang ksatria wanita pada masanya.
Kisah para wanita paling pemberani dalam sejarah dan mitologi telah diserap ke dalam dunia komik dan menjadi hiburan bagi tua dan muda. Industri permainan pun mulai menyerap beberapa tokoh.
Baca Juga
Advertisement
Ada lebih banyak wanita dalam sejarah dan mitologi yang layak menjadi bagian film atau komik. Beberapa lagi masih terlupakan.
Disarikan dari wonderslist.com pada Kamis (8/6/2017), berikut ini adalah 7 tokoh wanita yang telah menjadi sumber cerita komik:
1. Shajar Al-Durr
Kata Shajar al-Durr berarti "Pohon Mutiara". Ia memainkan peran penting setelah wafatnya Sultan Mesir bernama As-Salih Ayyub ketika pasukan Perang Salib Ke-7 menyerbu Mesir, yaitu di Pertempuran Fariskur. Ketika itu, Raja Louis IX tertawan.
Menurut para ahli sejarah, Shajar adalah seorang wanita yang cantik sekaligus cerdas. Ia memulai hidupya sebagai budak Turki yang dibeli oleh Sultan Mesir.
Ketika memiliki hubungan dengan Aybak, keluarga itu pun mendirikan Dinasti Mamluk. Setelah wanita itu bertempur dan menangkap Raja Louis IX, Shajar al-Durr mencoba bernegosiasi tentang pembebasan Raja dengan tebusan senilai 400 ribu mata uang saat itu di Prancis.
Jumlah tersebut setara dengan kira-kira 30 persen pemasukan total Kerajaan Prancis pada masa itu.
Ia kemudian ditangkap karena membunuh Aybak dan dihukum penjara oleh istri pertama Aybak yang kemudian membunuh wanita itu menggunakan kelom kayu. Jasadnya kemudian dipajang di tembok kota.
Kisah Sultan Wanita Mesir ini tertuang dalam salah satu serial "The Rejected Princess."
Advertisement
2. Nzinga
Ratu Anna Nzinga adalah seorang ratu Abad ke-17 di Kerajaan Ndongo dan Matamba, yaitu kerajaan suku Mbundu di Angola.
Ia adalah putri Raja Kiluanji. Ratu itu diberi nama Njinga yang berasal dari kata Kujinga dalam bahasa Kimbundu, yang berarti berpilin atau membelok karena tali pusarnya membelit saat kelahirannya.
Ketika saudara lelakinya ditangkap oleh bangsa Portugis, ia mengunjunginya dan meminta pengembalian saudara lelakinya dengan janji akan meninggalkan Ndongo.
Dalam pertemuan mereka, pihak Portugis tidak menawarkan kursi, hanya alas untuk duduk. Hal itu dimaksudkan sebagai penghinaan. Sebagai tanggapan, Nzinga memerintahkan salah satu pelayannya berperan menjadi kursi dan duduk di atas pelayan itu.
Setelah pindah ke selatan, ia mendirikan negara baru melalui pendudukan suku kanibal bernama Jaga. Menurut legenda setempat, Nzinga memerintahkan satu kelompok terdiri dari 60 pria untuk menjadi harem baginya.
Para pria itu bertarung sampai ajal demi bisa meluangkan malam bersama sang Ratu. Padahal, setiap malam, mereka pun kemudian dibunuh. Nzinga bahkan disebut-sebut memerintahkan para pelayan pria mengenakan pakaian wanita.
Ia mengisi literatur UNESCO berjudul "Nzinga Mbandi: Queen of Ndongo and Matamba."
3. Wu Zetian
Wu Zetian yang hidup pada masa Dinasti Tang juga dikenal sebagai Wu Zhao. Ia adalah satu-satunya kaisar wanita di China setelah lebih dari 4000 tahun sejarah purbakala.
Wu menikah dengan Kaisar Taizong dan, setelah kematian suaminya, ia menikah dengan penerus sekaligus putranya ke sembilan, Kaisar Gaozong. Setelah Gaozong meninggal akibat gagal jantung pada 690 M, wanita itu memerintah China hingga 705 M.
Kaisar wanita itu memiliki jejaring polisi rahasia yang ditempatkan di seluruh China. Ia juga terkenal cara penghukuman "manusia babi", yaitu ketika pesakitan disiksa dengan pemotongan tangan, kaki, dan lidah.
Ia menikah dua kali ditambah satu perselingkuhan dengan biarawan Buddha bernama Huaiyi pada 685 M. Pada masa kekuasaan politik dan militernya, kekaisaran melakukan ekspansi melebihi batas-batas sebelumnya, jauh ke jantung Asia Tengah dan bagian utara Semenanjung Korea.
Komik tentangnya diterbitkan dengan judul "Wu Zetian (The Mighty Woman Sovereign of China)."
Advertisement
4. Khutulun
Khutulun adalah anak perempuan terkenal dari Kaidu. Wanita itu disebut sebagai salah satu yang ksatria putri nomadik yang paling hebat.
Ia adalah seorang pemimpin yang amat berkuasa di Asia Tengah, dan keponakan dari Kublai Khan. Nama wanita itu dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan Marco Polo dan Rashid al-Din.
Menurut Marco Polo, Khutulun adalah seorang ksatria yang hebat dan sering bertempur di sebelah ayahnya dalam banyak pertempuran. Ketika Kaisar Kaidu bersikeras menginginkan Khutulun menikah, ia menolak kecuali pria itu bisa mengalahkannya dalam gulat.
Dengan izin ayahnya, ia mengumumkan kepada para pria di seluruh dinasti untuk mengalahkannya dalam gulat untuk menikahinya. Tapi, jika pria itu kalah, maka pria itu harus menghadiahi 100 kuda.
Tapi tidak ada yang bisa mengalahkannya dalam gulat sehingga Khutulun mendapatkan 10 ribu kuda.
Komik tentang ksatria wanita ini misalnya "Khutulun: the Wrestler Princess."
5. La Maupin
Julie d'Aubigny lebih dikenal dengan nama Mademoiselle Maupin atau La Maupin, lahir pada 1673. Ia adalah seorang wanita mahir berpedang sekaligus penyanyi opera pada Abad ke-17.
Sejak kecil ia terbiasa berpakaian seperti pria saat belajar menari dan anggar. Ia bahkan berpakaian seperti pria ketika menghadiri pesta-pesta resmi yang diselenggarakan oleh Raja Louis XIV atau saudara lelakinya.
La Maupin terkenal karena suara operanya dan mulai peran itu sebagai Pallas Athne dalam Cadmus et Hermione karya Jean-Baptiste Lully.
Tapi, setelah mencium seorang wanita muda dalam acara resmi dan ditantang duel oleh 3 bangsawan berbeda, karirnya terhenti karena ia meninggalkan Paris.
Novel "Mademoiselle de Maupin" karya Théophile Gautier pada 1835 bercerita tentang tokoh Madeleine de Maupin yang mengacu kepada La Maupin.
Kisah Le Maupin termasuk dalam salah satu bagian dari serial komik "Rejected Princess."
Advertisement
6. Mai Bhago
Tokoh komik ini diambil dari wanita sesungguhnya yang bernama Mai Bhago. Dalam bahasa Khalsa, namanya adalah Mai Bhag Kaur, karena Kaur adalah nama keluarga bagi semua wanita suku Khalsa.
Ksatria Sikh Abad ke-18 itu adalah satu-satunya penyintas Pertempuran Khidrana untuk menyelamatkan Gobind Singh Ji, sang pendiri Khalsa.
Mai Bhago lahir di desa leluhurnya, Jhabal Kalan, yang sekarang bernama Amritsar. Ia terlahir sebagai seorang Sikh dan kemudian menikah dengan Nidhan Singh Waraich.
Pada masa itu, India sedang berada di bawah kekuasaan bangsa Mughal. Kaisar Aurangzeb mengirimkan bala tentara mengejar Guru Gobind Singh.
Bersama dengan 40 ksatria Sikh, Mai Bhago menghadang dan menantang mereka dekat danau Khiradna. Para penghadang itu bahkan bersiap menjadi martir dalam pertempuran itu.
Guru Gobind Singh Ji kemudian mengambil Mai Bhago dalam asuhannya. Di kemudian hari, dengan mengenakan pakaian pria, Mai Bhago dikenal menjadi salah satu pengawal Guru Gobind Singh Ji.
Komik tentang wanita pemberani ini pernah diterbitkan dengan judul "Mai Bhago The Brave Soldier" karya Jasprit Kaur.
7. Noor Inayat Khan
Noor-un-Nisa Inayat Khan adalah seorang agen Operasi Khusus Sekutu dalam Perang Dunia II. Ayahnya bernama Hazrat Inayat Khan, yaitu seorang Muslim Sufi terhormat yang sekaligus menjadi teman pribadi Mahatma Gandhi.
Di kemudian hari, wanita itu dianugerahi George Cross, yang merupakan penghargaan tertinggi warga sipil Inggris dan negara-negara Persemakmuran.
Ia memang seorang berdarah India, namun lahir di Moskow. Ia memulai karirnya bekerja sebagai operator radio di Paris dalam masa pendudukan.
Rentang masa pekerjaan rata-rata hanya 2 bulan karena kerusuhan suasana Perang Dunia II dan serangan terus-menerus oleh Nazi Jerman. Namun demikian, karena keahlian dan keberaniannya, ia menjalankan peran itu selama 5 bulan.
Khan juga menjadi 2nd Class Aircraftwoman dalam kesatuan Women’s Auxiliary Air Force, suatu cadangan wanita angkatan udara.
Khan kemudian tertangkap pihak Nazi Jerman karena seorang agen ganda mengkhianatinya. Wanita itu kemudian dipindahkan ke kamp konsentrasi Dachau dan ditembak mati di sana.
Kisahnya pernah menjadi komik bertajuk "Most Conspicuous Courage" dalam "The World Around Us" terbitan Classics Illustrated (1961).
Saksikan juga video berikut ini:
https://www.vidio.com/watch/759830-weekly-highlights-another-round-of-terror-in-london
Advertisement