Liputan6.com, Jakarta Selain makan berlebih dan kurang aktivitas fisik yang menyebabkan berat badan naik dan tubuh gemuk, rupanya produksi hormon kortisol terlalu banyak juga mempengaruhi berat badan seseorang. Kok bisa ya?
Umumnya, produksi kortisol terjadi secara alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Biasanya kondisi ini terjadi saat individu mengonsumsi steroid untuk pengobatan penyakit lupus, artritis, atau asma. Selain itu, hormon kortisol juga meningkat saat individu sedang stres.
Advertisement
Meningkatnya hormon kortisol ini dikaitkan dengan kenaikan berat badan yang dikenal dengan sindrom Cushing. Kondisi ini dapat menghancurkan otot dan menurunkan metabolisme tubuh, hingga menghasilkan lemak perut. Secara fisik, tubuh gemuk ini biasanya nampak pada wajah, punggung bagian atas, leher, dan pinggang.
Dikutip dari Bright Side, Kamis (8/6/2017) berikut gejala Anda mengalami kortisol tinggi.
- Perubahan suasana hati, mudah marah, cemas dan depresi
- Mudah lelah dan letih meski tak beraktivitas
- Sakit kepala.
- Hipertensi.
- Nafsu makan yang buruk atau berlebih sehingga berat badan naik mendadak
- Masalah pencernaan
- Sering buang air kecil, sembelit, atau diare
- Masalah tidur
- Mudah lupa
- Imunitas tubuh menurun
- Rambut rontok dan wajah nampak berkeriput
- Wajah bengkak dan gemuk di leher