Mengenal Penyebab Plagiocehaly, Kepala Peang pada Bayi

Kondisi ini tidak memengaruhi pertumbuhan otak bayi, namun bisa mengganggu bentuk wajah dan kepala bayi. Apa penyebabnya?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Jun 2017, 07:30 WIB
Ilustrasi bayi pengidap sindrom janin alkohol (FASD). (Sumber CDC.gov)

Liputan6.com, Jakarta Terkadang, dalam enam sampai delapan minggu pertama setelah kelahiran, kepala bayi jadi tidak rata atau peang di bagian belakang atau samping (plagiochepaly). Kondisi ini tidak mempengaruhi pertumbuhan otak bayi, namun bisa mengganggu bentuk wajah dan kepala bayi.

Lantas, apa penyebabnya?

Melansir Child and Young Health, Kamis (8/6/20170, ada tiga penyebab kondisi ini bisa terjadi:

- Tulang kepala bayi yang baru lahir itu tipis dan fleksibel sehingga tengkorak bisa berubah bentuk jika ada tekanan untuk waktu yang lama.

- Perataan bagian belakang atau samping kepala terjadi saat bayi berbaring dengan kepala di posisi yang sama untuk waktu yang lama (misalnya terlalu lama berbaring telentang dengan kepala selalu menghadap ke atas atau selalu berpaling ke sisi yang sama). 

- Terkadang salah satu otot di leher kencang, sehingga kepala bayi selalu berpaling ke sisi yang sama. 

dr. Fiona Amelia, M.P.H. dari Klikdokter mengatakan, kepala peang (sindrom kepala datar) sering dialami oleh bayi baru lahir karena bagian ubun-ubun kepala masih lunak. Kepala peang sering disebabkan karena posisi kepala bayi miring ke satu sisi dalam waktu lama. Kepala bayi mulai menetapkan bentuknya pada usia 6-20 bulan, sehingga sebelum waktu itu masih ada kesempatan untuk melakukan koreksi terhadap bentuk kepala bayi Anda.


Terapi Reposisi

Apabila bayi Anda masih kecil dapat dilakukan terapi reposisi. Terapi ini melibatkan perubahan posisi bayi secara berkala untuk menghindari penekanan pada area kepala yang peang. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan adalah:

1. Variasikan posisi tidur si kecil saat tidur siang/malam agar tidak terlalu sering tidur dengan posisi miring atau telentang.

Sediakan waktu agar bayi tidur tengkurap, tetapi pastikan dengan pengawasan orangtua. Secara berkala ubah posisi kepalanya agar penekanan kiri dan kanan sama. Anda juga bisa menggantung mainan agar anak melihat-lihat ke arah yang berbeda-beda saat berbaring.

2. Atur posisi bayi Anda saat menyusui, hindari penekanan pada bagian kepala yang peang.

3. Sediakan waktu untuk tengkurap saat bermain (tummy time) untuk mencegah kepala anak peang.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya