Liputan6.com, Jakarta - Seorang karyawan Samsung difabel kedapatan mencuri dan menjual 8.474 unit smartphone selama bertahun-tahun.
Mengutip The Investor, Jumat (9/6/2017), karyawan yang sehari-harinya menggunakan kursi roda itu ditangkap dan diproses secara hukum guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Antara Desember 2014 hingga November 2016, pria bernama belakang Lee itu mencuri smartphone yang dikhususkan untuk pengembang (developer) di kantor pusat Samsung di Suwon, Gyeonggi, Korea Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Secara akumulatif, semua unit smartphone yang ia curi, dijual ke peritel smartphone bekas dengan harga 800 juta won atau sekitar Rp 9,45 miliar, dengan asumsi kurs Rp 11,87 per 1 won.
Lee mulai bekerja di Samsung pada 2010 ketika perusahaan dengan pangsa pasar smartphone terbesar di dunia itu menawarkan pekerjaan khusus bagi orang-orang difabel. Mereka diperbolehkan untuk bekerja di bagian pemeliharaan smartphone lama yang digunakan oleh pengembang guna mempelajari perbaikan bug atau fitur-fitur baru.
Pada umumnya semua karyawan Samsung harus melalui prosedur pemeriksaan keamanan dan pemindaian tubuh sebelum meninggalkan kantor. Namun karena kondisi Lee duduk di kursi roda, ia mendapat pengecualian untuk tidak melalui prosedur tersebut.
Samsung melaporkan kasus tersebut pada bulan Desember 2016 setelah menemukan sejumlah smartphone dengan status "bukan untuk dijual" (not for sale) terdistribusi di Vietnam.
Adapun menurut keterangan polisi, Lee menghabiskan sebagian uang tersebut untuk membayar utang judi senilai 900 juta won atau sekitar Rp 10,68 miliar.
(Why)