Isu ISIS Masuki Wilayah Perbatasan Sulut Viral di Medsos

Polisi berencana menambah lagi pasukan Brimob dari Mabes Polri untuk menjaga perbatasan Sulut dari teroris Filipina, termasuk ISIS.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Jun 2017, 12:50 WIB
Bocah bermain di Pantai dengan latar belakang KRI Yos Sudarso 353 saat berlabuh di Miangas, Sulut. KRI tersebut memantau keamanan pulau terluar Indonesia yang berbatasan Filipina.(Antara)

Liputan6.com, Manado - Beberapa hari terakhir, warga Sulawesi Utara (Sulut) diresahkan dengan beredarnya informasi tentang ISIS sudah mulai masuk ke wilayah perbatasan, khususnya di Kabupaten Talaud dan Kabupaten Sangihe. Informasi itu tersebar lewat media sosial dan terus viral, apalagi setelah situasi memanas di Marawi, Filipina Selatan.

"Kami menerima informasi bahwa ISIS sudah menguasai wilayah Talaud. Ini membuat kami cemas akan saudara-saudara kami di sana," ujar Lui Mengko, salah satu warga Manado yang berdomisili di Jakarta.

Dia mengatakan, menyebarnya informasi itu sangat meresahkan mereka, apalagi kondisi politik dan keamanan di Filipina sedang memanas. "Talaud kan hanya beberapa jam dijangkau dari Filipina, dan ini yang membuat kami cemas," ujarnya.

Atas informasi itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulut menyatakan informasi ISIS telah masuk ke daerah perbatasan Indonesia dan Filipina tidak benar. Namun, polisi mengakui jika Indonesia meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan untuk menanggapi konflik di Marawi, Filipina.

Sekitar 100 anggota Brimob Sulut dikerahkan untuk menjaga wilayah perbatasan. "Hingga kini daerah perbatasan aman. Itu (ISIS masuk Talaud) hanya isu yang tidak benar. Sampai saat ini perbatasan Indonesia-Filipina aman, meski jarak dari Miangas (pulau paling utara) ke perbatasan Filipina jaraknya tiga jam," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo, Jumat (9/6/2017).

Dia menambahkan, kemungkinan isu tersebut muncul karena banyaknya aparat baik Polri dan TNI yang siaga di perbatasan. "Dalam waktu dekat, pasukan, Polri yang disiagakan di perbatasan akan ditambah dengan pasukan Brimob dari Mabes Polri," kata Ibrahim.

Sementara itu, Kadispen Lantamal VIII Manado, Mayor Dedi Irawan mengatakan, untuk pengamanan lewat laut digelar operasi sepanjang tahun. "Kami juga menerjunkan kapal perang TNI AL seperti KRI Badau, Batik, dan Kapal Selam," kata Dedi.

Dedi menambahkan, ada Posal Miangas dan Marore merupakan ujung tombak menjaga perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara Filipina.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya