Sadis, Pria Botak Diburu Untuk Ritual Kekayaan

Keyakinan kelompok ritualis di Mozambik menganggap jika kepala seorang pria botak mengandung emas sehingga dipakai untuk ritual kekayaan.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 09 Jun 2017, 11:00 WIB
Keyakinan kelompok ritualis di Mozambik menganggap jika kepala seorang pria botak mengandung emas sehingga dipakai untuk ritual kekayaan.

Liputan6.com, Mozambik - Meski saat ini kita hidup di era serba modern, tetapi fakta menyedihkan seperti ritual brutal yang dilakukan sekelompok orang dianggap wajar dan diterima di berbagai negara.

Baru-baru ini, kepolisian di provinsi Zambezia, Mozambik, menemukan aksi pembunuhan terhadap tiga pria botak yang salah satu korbannya ditemukan dengan kepala dipotong dan organnya dilepas.

Polilsi telah memperingatkan, bahwa orang-orang berkepala botak seakan menjadi tambang emas bagi para ritualis. Dilansir Buzznigeria, Jumat (9/6/2017), komandan polisi Afonso Dias mengatakan, jika keyakinan kelompok ritualis menganggap jika kepala seorang pria botak mengandung emas.

Media lokal melaporkan, dua tersangka telah ditangkap di distrik Milange, dimana pembunuhan sadis itu terjadi.

Juru bicara kepolisian lainnya, Inaco Dina mengkonfirmasi hal yang sama. Dia mengatakan, bahwa korban berusia di atas 40 tahun, sementara penyerang berusia sekitar 20 tahun.

"Bulan lalu, pembunuhan dua orang botak menyebabkan penangkapan dua tersangka. Motivasi mereka berasal dari takhayul dan budaya: masyarakat setempat menganggap orang botak itu kaya," kata Dina kepada AFP.

Dua orang tersangka yang berhasil ditangkap mengungkapkan, bahwa organ tubuh yang mereka ambil dari pria botak digunakan untuk penyembuh dalam ritual mempromosikan kekayaan kliennya di Tanzania dan Malawi.*

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya