Liputan6.com, Manchester - Muka baru Manchester City, Ederson Moraes, merasa kapasitas yang dicari Pep Guardiola dari seorang penjaga gawang.
"Sebagai kiper, Anda harus sedikit gila. Kami harus berani membuang bola dengan kepala saat lawan mengarahkan kaki. Saya memiliki keberanian itu," kata Ederson.
Baca Juga
Advertisement
"Saya kiper yang tenang. Saya selalu berusaha menyalurkan kepercayaan diri dan ketenangan kepada rekan-rekan setim. Kemampuan itu sangat membantu saya," ujarnya.
Guardiola menjabat sebagai manajer Manchester City pada musim panas 2016. Dia langsung mendatangkan Claudio Bravo dari Barcelona dan meminjamkan Joe Hart ke Torino.
Bravo memiliki kriteria kiper idaman Guardiola yang mampu terlibat dalam alur permainan dan mendistribusikan bola. Apesnya, sang kiper tampil buruk dan kebobolan 36 gol dari 33 laga.
Alhasil, Guardiola meminta Manchester City untuk merekrut Ederson dari Benfica. Kiper berbakat Portugal itu meyakini kemampuannya bakal memuaskan sang manajer.
Kiper Termahal Inggris
"Saya juga bermain sedikit ke depan bersama Benfica dan banyak terlibat dalam permainan. Menurut saya, revolusi yang melibatkan kiper terhadap permainan sangat penting. Saya telah memiliki kemampuan bermain di luar kotak penalti," tutur Ederson.
"Saat bermain di klub kecil, saya tidak memiliki kesempatan untuk berada jauh dari gawang. Bersama Benfica, saya bisa mengembangkan apa yang saya tahu lebih terlibat dalam permainan dan lebih aktif. Saya berkembang sejak saat itu," serunya.
Manchester City membuat Moraes menjadi kiper termahal di Inggris setelah membelinya dari Benfica dengan banderol 40 juta euro (Rp 598,27 miliar). (Artikel asli ditulis Yosua Eka Putra/diedit Ary Wibowo/Bola.com)
Advertisement
