ISIS Klaim Bunuh 2 Warga China di Pakistan

Dua warga China yang diklaim dibunuh ISIS diketahui tengah belajar bahasa Urdu di Quetta dan menjalankan kursus bahasa Mandarin.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 09 Jun 2017, 16:18 WIB
Ilustrasi

Liputan6.com, Islamabad - Kelompok teroris ISIS mengklaim membunuh dua warga China di Pakistan. Mereka diculik bulan lalu di Provinsi Balochistan, kota yang menjadi jantung proyek infrastruktur berskala besar antar kedua negara.

Klaim yang muncul di Amaq tersebut, datang beberapa jam setelah militer Pakistan mengumumkan keberhasilan dalam operasi melawan militan yang berafiliasi dengan ISIS di wilayah yang sama.

Dua warga China tersebut diketahui tengah belajar bahasa Urdu di Quetta dan menjalankan kursus bahasa Mandarin di sana. Mereka diculik pada akhir Mei oleh pria yang mengenakan seragam polisi.

Meski sebagian besar orang asing memerlukan izin bahkan untuk sekedar kunjungan singkat ke Balochistan, banyak warga China telah menetap di wilayah ini, terutama mereka yang bekerja untuk proyek berkaitan dengan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) senilai US$ 57 miliar.

"Anggota ISIS membunuh dua warga China yang mereka culik di Provinsi Balochistan, di barat daya Pakistan," ucap Amaq seperti dilansir The Guardian, Jumat (9/6/2017).

Pihak berwenang Pakistan belum mengonfirmasi klaim ISIS tersebut. Sementara itu, kedutaan China juga belum memberikan komentarnya.

Seorang pejabat keamanan di Balochistan mengatakan, kemungkinan korban telah disekap di Mastung, sebuah kota yang menjadi target operasi militer. Misi penyelamatan sendiri gagal menemukan pasangan tersebut, tapi berhasil mendapati kendaraan yang diduga telah digunakan untuk menculik mereka.

Sebelumnya pada 6 Juni lalu, militer Pakistan merilis pernyataan yang merinci sebuah serangan tiga hari pada awal Juni di kompleks dekat Kota Mastung. Menurut pernyataan itu, serangan menewaskan sekitar 10 hingga 15 anggota kelompok Lashkar-e Jhangvi yang diduga berniat membantu ISIS membangun kekuatan di wilayah tersebut.

Dalam operasi tersebut juga ditemukan sebuah gudang senjata. Militer Pakistan juga menghancurkan sebuah fasilitas pembuatan alat peledak improvisasi.

Saat ini diperkirakan ratusan anggota ISIS mengendalikan sejumlah kantong wilayah di Afghanistan, tetangga Pakistan. Kelompok teroris itu kini tengah berupaya mendapat pijakan di Pakistan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya