Menlu RI ke Norwegia untuk Bahas Kerja Sama sampai Dana Minyak

Dalam rangka mempererat hubungan bilateral, Menlu RI akan melakukan kunjungan ke Oslo, Norwegia. Menlu juga akan menghadiri Oslo Forum 2017.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 10 Jun 2017, 06:48 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mempererat hubungan bilateral, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Oslo, Norwegia, pada 11 Juni hingga 13 Juni 2017 nanti.

Agenda kunjungan itu terbagi menjadi dua, yakni pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Kerajaan Norwegia, Børge Brende pada 12 Juni 2017 dan menghadiri Oslo Forum pada 13 Juni 2017.

Pertemuan antara Menlu RI dan Menlu Norwegia merupakan agenda yang rutin dilakukan. Sebelumnya, kedua menlu telah bertemu pada Juni 2015 dan Mei 2016. Dan, tahun ini menandai kali ketiga pertemuan kedua menteri.

"Agenda itu disebut sebagai konsultasi bilateral, hasil penandatanganan nota kesepahaman antara kedua menteri pada 2013. Namun, baru bisa terlaksana pertama kali pada Juni 2015. Konsultasi kedua pada Mei 2016 di Jakarta, kemudian konsultasi ketiga akan dilaksanakan pada 12 Juni 2017 di Oslo," kata Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri, Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, di Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Kedua menteri akan membahas sejumlah isu, mulai dari lingkungan hidup, kemaritiman, ekonomi, energi, hingga terorisme. Beberapa isu tersebut telah rutin dibicarakan kedua negara sejak masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo.

"Ada banyak isu yang akan dibicarakan, mulai dari lingkungan hidup, pengurangan emisi gas buang, perikanan, upaya untuk mempromosikan Undang-Undang Anti-Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUU Fishing), masalah ekonomi dan investasi, terorisme, dan migas," tambah sang direktur yang akrab disapa dengan panggilan Witjak oleh awak media Indonesia.

Status Norwegia sebagi salah satu negara dengan Sovereign Wealth Fund di bidang minyak dan gas terbesar di dunia juga menjadi ketertarikan tersendiri bagi Indonesia untuk memperkuat relasi dengan Oslo.

"Norwegia punya dana minyak yang besar, hasil dari tabungan minyak yang diinvestasikan ke seluruh dunia, dan merupakan salah satu Sovereign Wealth Fund di bidang oil yang terbesar di dunia, dan Indonesia ingin memanfaatkan hal itu," lengkap Pak Witjak.

Sementara itu, agenda menghadiri Oslo Forum 2017 merupakan kegiatan dalam rangka memenuhi undangan Menlu Brende yang mengundang Menlu Retno untuk berbicara pada sesi utama Oslo Forum 2017.

"Selepas pertemuan dengan Menlu Brende, Menlu Retno akan ikut serta dalam Oslo Forum 2017. Forum tahunan yang diadakan oleh kerja sama antara Kemenlu Norwegia dengan Centre for Humanitarian Dialogue (CHD) itu ditujukan untuk berbagi pengalaman dan wawasan mengenai penyelesaian dan mediasi konflik, serta bertujuan untuk membangun jejaring para pemimpin dunia dalam bekerja sama untuk membangun perdamaian," jelas Direktur Eropa II Kemlu RI.

Dengan mengambil tajuk "Peacemaking in the New Era of Geopolitics", Menlu Retno akan membahas pengalaman Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Kegiatan itu juga akan dimanfaatkan sebagai ajang untuk membahas sejumlah isu mancanegara terkini.

"Ibu Menteri akan menyampaikan pengalaman Indonesia di kawasan, seperti isu ekosistem, perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di ASEAN. Di sana juga akan banyak pemimpin luar negeri yang hadir, jadi momen yang baik untuk bertemu mereka untuk membahas situasi global saat ini," kata Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir melengkapi keterangan Direktur Eropa II.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya