Adaro Energy Serius Kembangkan Bisnis Air Bersih

Adaro Tirta Mandiri tengah mengikuti tender-tender proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) yang besar.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Jun 2017, 17:16 WIB
Chief Executife Adaro Energy, Garibaldi Thohir menjelaskan, air bersih merupakan komoditas yang penting bagi manusia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan mendorong pengembangan bisnis di bidang air bersih melalui anak usahanya PT Adaro Tirta Mandiri (ATM). Pengembangan bisnis ini akan melengkapi bisnis Adaro Energy lainnya seperti batu bara dan ketenagalistrikan.

"Singkat cerita kita sekarang mencoba pilar empat kita, apa yang kita sebutkan Adaro water, air, namanya Adaro Tirta Mandiri," kata Presiden Direktur & Chief Executife Adaro Energy, Garibaldi Thohir seperti ditulis di Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Bukan tanpa alasan pria yang akrab disapa Boy Thohir ini mengembangkan air bersih. Menurutnya, air bersih merupakan komoditas yang penting bagi manusia.

"Saya ingat waktu awal Adaro Indonesia berdiri 25 tahun lalu, sampai waktu saya take over Adaro Indonesia tahun 2005. Kita melihat ada satu boleh dibilang satu komoditi yang saya menyadari itu penting untuk katakanlah kita sebagai umat manusia yaitu air," jelas dia.

Dia pun menceritakan, kondisi di sekitar tambang. Di sana, dia menuturkan akses air bersih sulit dijangkau oleh para pekerja.

"Saya ingat di tambang waktu kita mulai, terutama Saya masuk, Saya yang push bagaimana saudara kita di sekitar tambang bisa mendapat akses air bersih. Memang minim, istilahnya infrastruktur air minim," ujar dia.

Menurut Boy, kondisi air bersih lebih mengenaskan jika dibanding dengan listrik. Dia bilang, pasokan air bersih lebih kecil dibading dengan pasokan listrik.

"Belajar pengalaman di Tabalong, belajar dari pengalaman di Kalimantan Selatan, makanya setelah sekian lama kita berpikir bagaimana kita bisa memberikan satu kontribusi lagi karena akses clean water di Indonesia, kalau listrik minim, ini (air bersih) sangat minim," ungkap dia.

Dengan masuk ke bisnis air, dia berharap akan memberi kontribusi positif pada bangsa dan negara. Harapannya, Indonesia bisa masuk dalam kategori negara maju.

"Untuk itu kita masuk air, dan hopefully kita serius di air, suatu saat bisa besar, dan satu saat bisa melengkapi pilar-pilar Adaro Group. Yang kita lakukan memberi kontribusi lebih besar pada bangsa dan negara kita. Saya mau Indonesia suatu saat maju seperti Jepang sehingga nanti tentunya kalau negaranya makin maju, makin develop saya berharap perusahaan Indonesia makin besar," tuturnya.

Lebih lanjut, saat ini ada dua proyek build, operate, and transfer (BOT) yang dikelola Adaro Tirta Mandiri sejak 2016 yakni BOT pengelolaan air dengan PDAM Gresik dengan kapasitas 400 liter per detik dan BOT dengan PDAM Intan Banjar di Banjarbaru dengan kapasitas 500 liter per detik.

Adaro Tirta Mandiri juga tengah mengikuti tender-tender proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) yang lebih besar. Salah satunya konsorsium dengan PT Adhi Karya Tbk dan Suez di SPAM Bandar Lampung. Adapun nilai investasinya sekitar Rp 700 miliar-800 miliar. Manajemen berharap, dalam 5 tahun ke depan bisa mencapai kapasitas target 4.000 liter per detik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya